Sabtu, 18 Mei 2013
Arti
kiasan lambang Pramuka dunia
- Kompas : Melambangkan suatu peringatan bagi Pandu/ Pramuka agar selalu berbuat kebenaran dan dapat dipercaya seperti fungsi kompas, serta tetap menjaga cita-citanya dan perannya sebagai penunjuk jalan.
- Treefoil / Bunga dengan Tiga Ujung : Melambangkan tiga janji Pandu / Scout Promise
- Dua Bintang : melambangkan anggota Pandu/ Pramuka berupaya untuk dapat memberi penerangan dan menolong dalam kebenaran dan pengetahuan.
- Tali melingkar dengan ujung membentuk simpul mati : melambangkan bahwa sesama Pandu/ Pramuka mengadakan hubungan persahabatan dan persaudaraan antar Pramuka di seluruh dunia.
- Warna : Putih melambangkan jiwa yang berhati suci, sedangkan warna dasar ungu melambngkan bahwa Pandu/ Pramuka memiliki ketrampilan kepemimpinan dan suka menolong orang lain.
Arti
kiasa lambang Pramuka Indonesia
- Buah Nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal. Ini mengandung arti Pramuka adalah inti bagi kelangsungan hidup bangsa (tunas kelapa)
- Buah nyiur tahan lama. ini mengandung arti, Pramuka adalah orang yang jasmani rohaninya kuat dan ulet.
- Nyiur dapat tubuh di berbagai jenis tanah. Ini mengandung arti, pramuka adalah orang yang mampu beradaptasi dalam kondisi apapun.
- Nyiur tumbuh menjulang tinggi. Ini mengandung arti, Setiap ppramuka memiliki cita - cita yang tinggi.
- Akar nyiur kuat. Mengandung arti, Pramuka berpegang pada dasar - dasar yang kuat.
- Nyiur pohon yang serbaguna. ini mengandung arti, Pramuka berguna bagi nusa, bangsa dan agama
- Lambang sepuluh api yang berkobar melambangkan dasa darma
- Padi dan kapas melambangkan kesuburan di bidang pangan dann sandang.
- Bintang melambangkan lima Sila Pancasila
BIOGRAFI PENCIPTA LAGU
HYMNE SATYA DHARMA PRAMUKA
HUSEIN MUTAHAR
Husein Mutahar (lahir di Semarang, Jawa Tengah, 5 Agustus
1916 – meninggal di Jakarta, 9 Juni 2004
pada umur 87 tahun), atau lebih dikenal dengan nama H. Mutahar, adalah
seorang komposer musik Indonesia, terutama untuk kategori lagu kebangsaan dan
anak-anak. Lagu ciptaannya yang populer adalah himne Syukur
(diperkenalkan Januari 1945) dan mars Hari Merdeka (1946). Karya
terakhirnya, Dirgahayu Indonesiaku, menjadi lagu resmi ulang tahun ke-50
Kemerdekaan Indonesia.
Ia
mengenyam pendidikan setahun di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada periode
1946-1947, setelah tamat dari MULO B (1934) dan AMS A-I (1938). Pada tahun 1945, Mutahar bekerja sebagai
Sekretaris Panglima Angkatan Laut RI di Jogjakarta, kemudian
menjadi pegawai tinggi Sekretariat Negara di Jogjakarta (1947). Selanjutnya, ia
mendapat jabatan-jabatan yang meloncat-loncat antardepartemen. Puncak kariernya adalah sebagai Duta Besar RI di Tahta Suci (Vatikan)
(1969-1973). Ia diketahui menguasai paling tidak enam bahasa secara aktif.
Jabatan terakhirnya adalah sebagai Penjabat Sekretaris Jenderal Departemen Luar
Negeri (1974).
Mutahar
aktif dalam kegiatan kepanduan. Ia adalah salah seorang tokoh utama Pandu
Rakyat Indonesia, gerakan kepanduan independen yang berhaluan
nasionalis. Ia juga dikenal anti-komunis. Ketika seluruh gerakan kepanduan
dilebur menjadi Gerakan Pramuka,
Mutahar juga menjadi tokoh di dalamnya. Namanya juga terkait dalam mendirikan
dan membina Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka), tim yang
beranggotakan pelajar dari berbagai penjuru Indonesia
yang bertugas mengibarkan Bendera Pusaka
dalam upacara peringatan Hari Kemerdekaan
RI.
Mutahar meninggal dunia di Jakarta pada usia hampir 88
tahun akibat sakit tua. Selama hidupnya ia tidak pernah menikah.
Diantara riwayat pekerjaan beliau adalah sebagai berikut:
1.
Guru Bahasa Belanda di SD Islam swasta di Pekalongan
2.
Wartawan berita kota dari Surat Kabar berbahasa
Belanda “Het Noorden” di Semarang tahun 1938,
3.
Klerk di Cosultatie Bureau der Afdeling Nijverheid
voor Noord Midden Java, Departement Ekonomische Zaken, 1939-1942
4.
Sekretaris Keizai Bucho (Kepala Bagian Ekonomi) Kantor
Gubernur Jawa Tengah, 1943.
5.
Pegawai Rikuyu Sokyoku (Jawatan Kereta Api Jawa Tengah
Utara) di Semarang, 1943-1948.
6.
Sekretaris Panglima Angkatan Laut Republik Indonesia,
1945-1946
7.
Ajudan III, kemudian Ajudan II Presiden Republik
Indonesia 1946-1948.
8.
Pegawai Departemen Luar Negeri Republik Indonesia,
1969 – 1979.
9.
Diperbantukan pada Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan sebagai Direktur Jenderal Urusan Pemuda dan Pramuka (Dirjen Udaka)
Departemen P&K, 1966-1968.
10.
Diangkat menjadi Duta Besar Republik Indonesia pada
Tahta Suci di Vatikan, 1969-1973.
11.
Direktur Protokol Departemen Luar Negeri merangkap
Protokol Negara, 1973-1974
12.
12.
12.
InspekturJenderal Departemen Luar Negeri dan selama 16
bulan, merangkap Direktur Protokol dan Konsuler Departemen Luar Negeri,
merangkap Kepala Protokol Negara, 1974.
13.
Pensiun sebagai Pegawai Negeri Sipil, golongan IVe.
Sementara
pengalaman berorganisasi beliau adalah sebagai berikut:
1.
Pemimpin Pandu dan Pembina Pramuka, 1934-196.
2.
Anggota Partai Politik, 1938 – 1942
3.
Kepala Sekolah Musik di Semarang, sebagai tempat
penanaman, penyebaran, dan pengobaran semangat kebangsaan Indonesia, dan
sebagai gerakan penyebaran semangat melawan Jepang dan kamuflase gerakan
subversi melawan Jepang, 1942-1945
4.
Anggota AMKRI (Angkatan Muda Kereta Api Indonesia) di
Semarang, 1945.
5.
Anggota BPRI (Badan Pemberontak Rakyat Indonesia) Jawa
Tengah, 1945.
6.
Anggota redaksi majalah ‘Revolusi Pemuda’ 1945-1946.
7.
Gerilya, 1948-1949
8.
Ikut mendirikan dan bergerak sebagai pemimpin Pandu
serta kemudian menjadi anggota Kwartir Besar Organisasi Persatuan dan Kesatuan
Kepanduan Nasional Indonesia "Pandu Rakyat Indonesia", 28-12-1945
s.d. 20-5-1961
9.
Ikut mendirikan dan bergerak sebagai Pembina Pramuka,
duduk sebagai anggota Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Andalan Nasional
Urusan Latihan, 1961-1969
10.
Sekretaris Jenderal Majelis Pembimbing Nasional
Gerakan Pramuka, 1973 -1978, dan anggota biasa, 1978-2004.
Minggu, 12 Mei 2013
SANDI AMBALAN BRAWIJAYA
Kehormatan itu
suci
Janganlah kurang
amalmu dalam kesukaran
Tenanglah dalam
bahaya
Katakanlah
selalu dalam sebenarnya
Janganlah
sekali-kali setengah dua atau berarti dua
Sabda pandita
ratu
Manusia itu
manusia
Kaya atau miskin
adalah keadaan lahir
Kita mengukur
orang dengan ukuran batin
Siapa saja
meskipun bagaimanapun
Adalah kawan
kita
Karena-nya
Putra-Putri BRAWIJAYA
Janganlah
berbuat sesuatu
Yang dapat melukai
hati
Atau menghinakan
orang lain
Lebih baik mati
dengan hormat
Daripada hidup
dengan nista
Dalam keadaan
bagaimana pun juga
Pancarkan
kejayaan dan kebanggaan
Dalam kerendahan
jiwa yang berguna
Dan janganlah
tampak pada lahirmu akan isi hatimu
Pemuda setia
adalah orang yang sopan dan perwira
Putra Brawijaya
berkarya dan bersaudara kepada sesama
Tiada beda
antara yang lebih dan yang kurang
Patriot bangsa
yang setia adalah jiwa putra BRAWIJAYA
Renungkanlah
kata-kata sandi Ambalan kita
Satya Bhakti,
Darma Bhakti
Sandi Ambalan
BRAWIJAYA
Kompas dan Arah Mata Angin
Ada berapa arah Mata Angin ?
Ada yang menjawab bahwa arah mata angin itu ada 4, ada yang menjawab 8 bahkan 16 arah mata angin, itu semua benar. Ada 3 arah mata angin yaitu : Primer, Skunder dan Tersier.- Arah Mata Angin Primer yaitu 4 arah mata angin utama yang terdiri dari Timur, Barat, Utara, Selatan
- Arah Mata Angin Skunder yaitu telah ditambah 4 arah mata angin laiya, seperti Barat Daya, Barat Laut, Timur Laut, Tenggara
- Arah Mata Angin Tersier yang sangat jarang di sebut adalah penambahan 8 arah mata angin lainya yakni Timur Timur Laut (TTL) cara membacanya : ambil 1 nama arah mata angin primer seperti T, B, U, S baru sebut arah mata angin skundernya misal barat daya. Jadi arah diantara Barat dan Barat Daya di sebut dengan arah BBD (Barat Barat Daya)
Apakah itu Kompas ?
Kalau sudah tau arah mata angin, kompas sangat erat dengan istilah itu. Karena kompas adalah alat untuk menentukan atau mencari arah mata angin.Siapa yang menggunakan Kompas ?
Banyak aktivis yang menggunakan kompas, mulai dari tentara, pramuka, petuaalang, nahoda, pilot, pengembara dan lain sebagainya sesuai dengan fungsi kompas itu sendiriApa saja bagian - bagian Kompas ?
(Hanya diurai secara umum, secara detail akan di urai kemudian)- Dial, adalah angka - angka yang terdapat pada bidang kompas
- Visir, adalah alat bidik yang merupakan indikator sasaran, berupa benang halus dengan arah vertikal untuk membidik sasaran tembak
- Tutup Dial, Berbentuk garis dengan sudut 45 derajat untuk mempermudah menentukan arah mata angin lainya jika salah satu arah mata angin telah di ketahui
- Gantungan Kompas, gunanya untuk pengait ketika kompas tidak di gunakan serta dapat pula dipakai meletakkan ibu jari saat membidik sasaran.
- Kaca Pembesar, untuk melihat secara detail angka pada dial
Bagaimana cara menggunakan Kompas ?
(Sederhana)- Letakan kompas pada sebuah bidang datar atau juga boleh di pegang dalam keadaan statis oleh si pembidik
- Tentukan Objek sasaran tembak dengan visir, kemudian turunkan kaca pembesar untuk melihat secara detail angka yang tepat di garis visir
- Catat Hasil bidik yang di sebut dengan Check Poin
Apakah rumus sasaran balik Kompas ?
Rumus sasaran balik kompas, atau sering di sebut dengan istilah back azimuth diperuntukan untuk mengetahui hasil sasaran balik kompas (back reading) dari check point yang merupakan posisi si pembidik. dan untuk mencari posisi si pembidik tersebut dapat kita gunakan rumus :- JIka lebih dari 180 derajat maka di kurangi dengan 180 derajat
- JIka kurang dari 180 derajat maka di tambah 180 derajat
Bagaimana mengetahui arah mata angin tanpa menggunakan Kompas ?
Ada banyak cara sebenarnya, namun kita posting dalam materi terpisah nantinya :- Dengan menggunakan rasi bintang
- Bayangan Tongkat
- Gejala Alam dan Hukum Ilmu Pengetahunan
Jenis Tenda Untuk Berkemah
Bivak
Bivak atau lebih sering dikenal dengan nama Tenda Darurat atau Tenda
Sederhana sering dipakai pada saat perkemahan di alam bebas atau
kegiatan praktek bertahan hidup di alam bebas (survival). bahan yang
digunakan lazimnya adalah ponco (jas hujan) yang biasa kita pakai pada
saat berkendaraan roda 2 di kala hujan, atau boleh juga di buat dengan
reranting pohon dan lain sebagainya dengan cara yang sederhana serta
menjadikan tenda camping ini tempat berlindung sementara/harian.
Tenda Dome
Sesuai dengan namanya, tenda camping berikut ini berbentuk seperti
lingkaran dan unik dengan berbahankan Parachut Nylon dan Fiber Frame
sebagai tiang penyangga dan dilengkapi dengan cyber tent atau lapisan
luar yang tentunya tahan air.
Tenda Dome dapat di didirkan cukup oleh 1 orang saja pada dasarnya,
ukuran tenda ini juga beragam mulai dari tenda perorangan, 2 orang
bahkan untuk tenda beregu.
Tenda Pramuka/Tenda Pleton
Disebut tenda Pramuka, karena tenda camping yang satu ini sering dipakai
untuk berkemah oleh anggota pramuka, bentuknya standar namun lebih
sulit dalam mendirikanya, artinya akan sangat sulit jika dikerjakan oleh
1 orang. Namun dilain sisi, tenda ini memiliki kekuatan yang baik dan
cukup untuk menampung personil dalam ukuran regu.
Tenda Pramuka ini juga ada dalam ukuran besar bahkan 1 pleton, hingga ada yang menyebutnya dengan nama tenda pleton.
PERMAINAN Dalam PRAMUKA
1. REBUT DAN RAMPAS
Peralatan : Tongkat atau sapu lidi untuk tiap anak
Jumlah pemain : bebas
Waktu : 10 menit
Tujuan : Melatih kecekatan & Melatih kesetiakawanan
Unsur hiburan
Semua
anak membentuk lingkaran dengan jarak kira-kira 1 meter. Semakin ahli,
jaraknya dapat semakin jauh. Tiap anak memegang tongkatnya hingga
berdiri tegak di lantai. Bila ada perintah “ya” tiap anak harus
melepaskan tongkatnya dan cepat-cepat menangkap tongkat teman di sebelah
kanannya. Bila tongkat itu sudah keburu jatuh, maka ia dikeluarkan.
Permainan ini sangat menyenangkan dan dapat bervariasi. Jarak antar anak
dapat diperbesar bila anak-anak sudah mampu, perintah dapat berupa
“kiri” atau “kanan”. Bila ingin permainan lebil lama, maka setelah jatuh
3 kali baru dikeluarkan.
2. PETANI DAN PENCURI
Peralatan : Karet gelang atau tali, kantong kacang, atau potongan kain
atau agar kelihatan sungguhan, sebuah apel.
Jumlah pemain : bebas
Waktu : 8-10 menit
Tujuan : Melatih kecepatan
Unsur hiburan
Anak-anak
membentuk lingkaran dan seorang anak, yang jadi pencuri disuruh keluar
ruangan. Selagi ia diluar, seorang anak ditunjuk sebagai petani. Sebuah
benda ditaruh di tengah lingkaran. Pencuri tadi datang dan berjalan
diluar lingkaran. Ia boleh memasuki lingkaran dari mana saja dan mencuri
benda itu. Petani harus menangkapnya pada saat pencuri menyentuh benda
tersebut. Pencuri itu harus lari keluar
dari lingkaran lewat jalan masuk tadi dan ia selamat bila ia dapat
keluar tanpa tertangkap. Bila ia tidak tertangkap, maka petani itu harus
jadi pencuri dan dipilih petani baru..
3. ARUNG JERAM
Tujuan :
a. Kerja sama tim.
b. Kekompakan regu.
c. Yang kuat membantu yang lemah.
d. Menetapkan bersama trategi manajemen secara tepat.
e. Menempatkan diri saat bertindak/ menjalankan tugas.
Alat :
a. Tali besar ( diameter 4-5 cm/ seukuran tali Perahu ).( panjang tali sesuaikan dengan anggota regu yang bermain. )
b. Kedua ujung tali di ikat dengan kuat.
Pelaksanan :
a. Semua anggota regu duduk melingkar dengan kedua kaki menjulur (selonjor) ke dalam lingkaran.
b. Tiap anggota regu kedua tangannya memegang tali, jarak antar anggota regu 0,5 – 1 meter. Jarak semakin rapat semakin baik.
Peraturan :
a. Semua anggota regu berupaya untuk berdiri secara bersama-sama.
b. Saat mencoba berdiri, kedua kaki/ lutut tidak boleh ditekuk ( Tetap Lurus )
c. Setelah dapat berdiri bersama, kemudian berupaya duduk bersama kembali.
d. Diupayakan jangan ada peserta yang terjatuh.
4. STICK GOYANG
Tujuan :
a. Menjalin Kerja sama dan toleransi antar anggota.
b. Belajar saat menerima dan kapan harus memberikan kesempatan kepada yang lain.
c. Berlatih menghadapi segala rintangan atas asas kebersamaan.
Alat :
a. Tali Pramuka/ boleh rafia. Sejumlah peserta.
b. Tongkat/ Balok/ papan kayu/ Bambu . Panjang ( 2- 3 meter ) Diameter bebas.
c. Aneka Halang rintang.
Pelaksanaan :
a. Tiap anggota regu berhak memegangi utas tali . boleh sebelah kanan atau kiri
b. Ditengah tarikan utas tali, diletakkan balok/ bambu dengan tali dalam kondisi kencang.
c. Regu Menempuh suatu perjalanan penuh rintangan dengan jarak bebas.
d. Regu dengan waktu tempuh tercepat dan balok/ bambu tidak pernah jatuh itulah yang terbaik
e. Rintangan
dapat dibuat sedemikian rupa, sehingga perjalanan membawa balok/ bambu
nampak penuh tantangan. ( Melebar, menyempit, lompat, naik dan turun)
5. BAUT BARISAN
Tujuan :
Agar
seluruh peserta bisa berkenalan lebih jauh, fisik maupun sifat-sifat
mereka, sekaligus melatih mereka bekerjasama dalam kelompok.
Langkah-langkah :
a. Peserta
di bagi dalam 2 kelompok yang sama banyak (bila jumlah peserta ganjil,
seorang pemandu bisa masuk ke dalam salah 1 kelompok).
b. Pemandu menjelaskan aturan permainan sebagai berikut :
1. Kedua
keompok akan berlomba menyusun barisan. Barisan disusun berdasarkan
aba-aba pemandu :tinggi badan, panjang rambut, usia dst.
2. Pemandu akan menghitung sampai 10, kemudian kedua kelompok, selesai atau belum, harus jongkok.
3. Setiap kelompok secara bergantian memeriksa apakah kelompok lawan telah melaksanakan tugasnya dengan benar.
4. Kelompok
yang menang adalah kelompok yang melaksanakan tugasnya dengan benar dan
cepat ( bila kelompok dapat meyelesaikan tugasnya sebelum hitungan ke
10 mereka boleh langsung jongkok untuk menunjukkan bahwa mereka telah
selesai melakukan tugas).
c. Sebelum pertandingan di mulai bisa dicoba terlebih dahulu untuk memastikan apakah aturan mainnya sudah dipahami dengan benar.
6. BERCERMIN
Latihan
yang menyenangkan ini digunakan untuk mendiskusikan perasaan dan sikap
dalam menuntun dan mengikuti orang lain. Acara sore yang baik.
Prosedur :
a. Setiap
peserta memilih pasangannya dan berdiri berhadapan dengan tangan ke
atas dalam jarak kira-kira sejengkal. Mereka menirukan gerak
pasangannya, layaknya sebuah cermin, demikian bergantian sesuai dengan
keinginan mereka.
b. Untuk putaran kedua, pasangan meneruskan bercermin, tapi kali ini kedua tangannya bersentuhan dengan lembut.
c. Pada putaran ketiga, mintalah mereka merapatkan tangan dengan kuat, dan melanjutkan menuntun mengikuti bergantian.
Langganan:
Postingan (Atom)
Blog Archive
About Me
- Unknown