Rabu, 24 April 2013

PRAMUKA PENEGAK


Penegak adalah sebuah golongan setelah pramuka penggalang. Anggota pramuka Penegak berusia dari 16-19 tahun. Disebut Pramuka Penegak karena sesuai dengan kiasan pada masa Penegakan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Satuan Satuan terkecil dalam Pramuka Penegak disebut Sangga dan Kesatuan dari beberapa Sangga disebut Ambalan. Setiap Sangga beranggotakan 7-10 orang Pramuka Penegak dan dipimpin oleh seorang Pemimpin sangga yang dipilih oleh anggota sangga itu sendiri. Masing-masing Pemimpin sangga ini nanti akan memilih satu orang dari mereka yang akan menjadi Pemimpin Sangga  Utama yang disebut Pradana. Ambalan yang terdiri dari beberapa sangga tersebut dipimpin oleh seorang Pradana
Dalam Golongan Pramuka Penegak ada dua tingkatan, yaitu:
1. Penegak Bantara
2. Penegak Laksana
Setiap anggota Penegak yang telah menyelesaikan SKU ( Syarat Kecakapan Umum ) berhak mengenakan TKU ( Tanda Kecakapan Umum ) sesuai tingkatannya yang dikenakan pada pundak berwarna dasar hijau. TKU untuk Penegak berbentuk sebuah tunas kelapa yang terlipat dua.
Kode Kehormatan bagi Pramuka Penegak, Pramuka Pandega, dan anggota dewasa, terdiri atas:
1. Janji yang disebut Trisatya, selengkapnya berbunyi:
Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
-     menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan pancasila.
-     Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat
-     Menepati Dasadarma.
2. Ketentuan moral yang disebut Dasadarma, selengkapnya berbunyi:
Dasadarma
1.  Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.  Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
3.  Patriot yang sopan dan kesatria.
4.  Patuh dan suka bermusyawarah.
5.  Rela menolong dan tabah.
6.  Rajin, trampil dan gembira.
7.  Hemat, cermat dan bersahaja.
8.  Disiplin, berani dan setia.
9.  Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.
10.Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
ARTI LAMBANG WOSM Dan WAGGGS


ARTI LAMBANG WOSM ( The World Organization of the Movement )
  1. Kompas : Melambangkan suatu peringatan bagi Pandu/ Pramuka agar selalu berbuat kebenaran dan dapat dipercaya seperti fungsi kompas, serta tetap menjaga cita-citanya dan perannya sebagai penunjuk jalan.
  2. Treefoil / Bunga dengan Tiga Ujung : Melambangkan tiga janji Pandu / Scout Promise
  3. Dua Bintang : melambangkan anggota Pandu/ Pramuka berupaya untuk dapat memberi penerangan dan menolong dalam kebenaran dan pengetahuan.
  4. Tali melingkar dengan ujung membentuk simpul mati : melambangkan bahwa sesama Pandu/ Pramuka mengadakan hubungan persahabatan dan persaudaraan antar Pramuka di seluruh dunia.

Warna :  Putih melambangkan jiwa yang berhati suci, sedangkan warna dasar ungu melambngkan bahwa Pandu/ Pramuka memiliki ketrampilan kepemimpinan dan suka menolong orang lain.



ARTI LAMBANG WAGGGS ( The World Association of Girl Guide and Girl Scout )



  1. Simbol berwarna emas dengan latar belakang biru cemerlang, melambangkan matahari yang menyinari anak di dunia.
  2. Tiga daun melambangkan tiga Janji Pandu/ Pramuka Puteri.
  3. Tangkai berbentuk melingkar melambangkan cinta kemanusiaan.
  4. Jarum kompas, melambangkan selalu mentaati janji dan ketentuan moral.
  5. Motto WAGGGS adalah ‘ Sedia ‘ / ‘ Be Prepare ‘

Catatan : Bahwa sejak tahun 2001, Gerakan Pramuka sudah tidak lagi menjadi anggota WAGGGS, dengan demikian tanda tersebut tidak dipergunakan lagi.
KODE KEHORMATAN

PENDAHULUAN

1.    Kode Kehormatan adalah suatu norma/ukuran kesadaran mengenai akhlak (budi pekerti) yang tersimpan dalam hati orang sebagai akibat karena orang tersebut tahu akan harga dirinya.

2.    Kode Kehormatan Pramuka ialah suatu norma dalam kehidupan Pramuka yang merupakan ukuran atau standar tingkah laku Pramuka di masyarakat.

3.    Kode Kehormatan Pramuka terdiri atas :
    Satya Pramuka : merupakan janji Pramuka Penegak.
    Dasa Dharma Pramuka : Merupakan pedoman dalam kehidupan atau ketentuan moral bagi Pramuka Penegak.

TRISATYA PRAMUKA.
    Satya Pertama : sebagai orang seorang (individual) berjanji dengan sungguh-sungguh melaksanakan sesuatu demi kehormatannya.

Orang yang membiasakan diri ingkar janji adalah orang yang sukar dipercaya, seorang anggota Pramuka berpegang teguh pada janjinya.

Seorang anggota Gerakan Pramuka, mengakui adanya Tuhan Yang Maha Kuasa yang menciptakan langit dan bumi beserta isinya. Yang paling berkuasa terhadap segala sesuatu di dalam dunia dan alam sejagat ini, dan bahwa setiap anggota gerakan Pramuka harus melaksanakan kewajibannya terhadap Tuhan, yakni menyembah-Nya dan melaksanakan ajaran-ajaran-Nya dengan tekun.

Seorang Pramuka berjanji akan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Negara yang memiliki keanekaragaman terkaya di dunia ini (budaya, alam, agama, adat istiadat, suku dan sebagainya). Mempertahankan Bhinneka Tunggal Ika (Unity in Diversity) serta melihat dinamika perkembangan  bangsa ini. Setiap anggota Gerakan Pramuka memikul tanggungjawab untuk mengisi dan membela kemerdekaan Republik Indonesia yang tinggi keanekaragaman nya ini  dan membangunnya dengan sungguh-sungguh untuk keselamatan semua, tiada yang terkecuali.

Seorang anggota Gerakan Pramuka, sesudah mempelajari kelima sila dari Pancasila, maka ia tidak akan tinggal diam sebelum sila-sila itu diamalkan didalam kehidupan sehari-hari.

Seorang anggota Gerakan Pramuka tidak mau menjadi anggota NATO dalam pengertian No Action Talk Only (tiada perbuatan atau tindakan, bicara atau omong aja).

    Satya Kedua : berjanji bersungguh-sungguh menolong sesama hidup, terutama sesama manusia juga flora dan fauna serta organisme-organisme mikro yang melimpah disekitar kita. Menolong sesama manusia karena menyadari bahwa tanpa manusia manusia tidak akan menjadi manusia, artinya kemanusiaan manusia hanya dapat berkembang dalam pergaulan sesama manusia. Dengan perkataan lain, pendekatan holistik terhadap alam sejagat, termasuk manusia, itulah yang dipahami dan dipraktekkan.

Pramuka Penegak harus ikut serta membangun masyarakat, melalui berbagai program dan kegiatan masyarakat tempat hidup atau bermukim.

    Satya Ketiga : menepati Dasadharma  baik nilai-nilai etis – religius, nilai-nilai sosial budaya maupun nilai-nilai sosial ekonomi. Untuk dijadikan  pedoman dan pengaruh tingkah laku sehari-hari, didalam pergaulan dengan sesama manusia.


DASA DHARMA PRAMUKA
1.    Pramuka Takwa kepada Tuhan yang Maha Esa ; Ia disadarkan akan kedudukannya sebagai makhluk lemah yang mengakui adanya Tuhan Yang Maha Kuasa, Tuhan Maha Pencipta,Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, pendeknya kekuatan dan kekuasaan yang membuat dirinya kecil di hadapan Allah dan ia akan berupaya dengan sungguh¬sungguh untuk mematuhi dan melaksanakan semua ajaran-Nya, agar hidupnya diberkati oleh Allah Yang Maha Kuasa, agar ia dapat hidup dengan sesama manusia suasana damai mengharungi kehidupan di dunia yang fana ini.
Pramuka takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, takwa artinya keinsafan yang diikuti dengan kepatuhan dan ketaatan dalam melaksanakan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Kesalehan hidup selalu dikejar oleh setiap anggota Gerakan Pramuka. Dengan perkataan lain, seorang anggota Gerakan Pramuka harus berusaha dengan sungguh sungguh dan terus menerus untuk memelihara sifat diri agar tetap taat melaksanakan perintah Allah dan meninggalkan segala larangan-Nya. Disebut berusaha dengan sungguh-sungguh, karena di dalam kehidupan ini manusia, termasuk anggota Gerakan Pramuka, tidak luput dari berbagai cobaan dan pengaruh pengaruh buruk yang terdapat di dalam masyarakat. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa tidaklah berarti bahwa manusia atau anggota Gerakan Pramuka itu menjadi ‘malaekat’, tiada malaekat di dunia yang fana ini, karena 'malaekat' adalah 100% baik, artinya jika seorang manusia sudah menjadi 'malaekat' maka ia sudah di surga, tidak di dunia ini lagi.

2.    Pramuka cinta alam dan kasih sayang sesama manusia. Di sini jelas, bahwa manusia walaupun penting  namun hanyalah sebagian kecil dari alam sejagat sebagimana dikemukakan diatas, dan untuk kemaslahatannya, manusia yang pramuka itu mencintai alam semesta ini, baik benda mati apalagi benda hidup, serta menyayangi sesama manusia karena setiap kali ia bertemu dengan sesama manusia maka ia juga melihat dirinya sendiri didalam sesama manusia itu. Dengan sikap mental seperti ini, maka menyayangi sesama manusia adalah juga mengasihi diri sendiri, sehingga manusia disadarkan untuk memperlakukan sesama manusia sebagaimana ia memperlakukan dirinya sendiri.
Darma kedua ini menegaskan, bahwa sesama manusia itu adalah juga bagian dari alam, dan kita harus mencintai alam dan sesama manusia. Di sini juga jelas, bahwa tidak disebut sesama manusia yang satu suku, yang satu agama, yang satu budaya, dan sebagainya, tidak, tetapi semua manusia tanpa membedakan suku, agama, ras, dan sebagainya. Perhatikan pernyataan di atas, bahwa semua manusia sama di dunia ini, karena mereka itu tiada yang berhak memilih ibu bapaknya. Jika kita mencintai atau kasih sayang sesama manusia, maka pada hakikatnya kita juga mencintai diri kita sendiri, karena diri kita sendiri ada di dalam diri sesama manusia itu. Di dalam istilah sehari hari dikatakanlah simpati, empati, dan sebagainya, namun istilah istilah ini masih membuat jarak antara seorang manusia dengan manusia lain. Tetapi jika kita memperlakukan sesama manusia seperti diri kita sendiri, maka pada hakikatnya jarak tersebut tidak ada lagi.

3.    Pramuka patriot yang sopan dan kesatria. Seorang pramuka adalah pejuang yang cinta negara¬ bangsanya dan mau berkorban untuk kejayaan dan kemakmuran negara bangsanya, ia adalah pembela tanah air yang tidak menyombongkan diri, tetapi yang baik budi bahasanya serta berpegang teguh pada perumpamaan nenek moyang bak ilmu padi, kian berisi kian runduk. Ia adalah juga kesatria atau pemberani untuk membela yang benar; tidak mengenal mundur setapak sekalipun untuk mempertahankan dan memperjuangkan kebenaran.
Patriot yang sopan dan kesatria diperlukan bukan hanya pada waktu negara bangsa mengalami kemelut atau krisis, baik krisis moneter, ekonomi, krisis nilai nilai, termasuk krisis kepercayaan, namun diperlukan setiap hari, karena kita menghadapi masalah di dalam kehidupan sehari-hari yang memerlukan orang orang yang mau dan mampu memecahkannya demi kesejahteraan bersama. Seorang anggota Gerakan Pramuka mempersiapkan diri dan dipersiapkan untuk menjadi seseorang yang mau dan mampu 'mengenali atau mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah secara rinci dan tersurat, dan memecahkan masalah', baik masalah pribadi terlebih masalah masyarakat atau masalah dalam hidup bersama. Dengan perkataan lain, ia dipersiapkan menjadi penemu masalah (problem finder) dan pemecah masalah (problem solver) demi kepentingan bersama.

4.    Pramuka patuh dan suka bermusyawarah. Seorang pramuka adalah manusia yang memperlakukan sesamanya seperti dirinya sebagaimana sudah dikemukakan di atas, ia menaati peraturan-peraturan di dalam berkomunikasi antar sesama manusia, terutama di dalam bermusyawarah untuk meraih mufakat dan ia menyukai musyawarah, karena di sanalah setiap orang itu dimanusiakan (diwong ke). Di dalam bermusyawarah itulah dirinya rasa cinta kasih yang sudah diungkapkan sikap yang demokratis, yakni menghargai perbedaan pendapat, namun jika sudah diputuskan bersama dan keputusan itu milik bersama, maka tentu wajib dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan bersama.
Seorang pramuka melaksanakan tata aturan bergaul dan bermasyarakat secara konsisten atau runtut taut; ia tidak  senang dan akan berusaha menjauhi sikap acuh tak acuh dan sikap 'neko-neko' yang tidak tegas. Seorang pramuka yang patuh dalam mengikuti tata aturan bermusyawarah akan mengungkapkan tingkah laku yang demokratis (demos rakyat; cratein=berkuasa) yang benar-benar menghargai dan memanfaatkan prakarsa atau inisiatif orang seorang untuk kepentingan dan kesejahteraan bersama.

5.    Pramuka rela menolong dan tabah. Seorang pramuka rela memberi pertolongan, terutama kepada mereka yang benar benar sangat memerlukan bantuan itu. Disadarinya, bahwa jika kita rela memberi pertolongan kepada orang lain, maka sudah pasti akan ada orang lain yang akan membantu kita. Di dalam menghadapi kenyataan hidup, terutama tantangan, dan permasalahan serta cobaan, pramuka mengungkapkan sikap tenang dan ketetapan hati yang luar biasa. Berbagai cobaan yang timbul dihadapinya dengan ketenangan dan tidak bingung, sehingga kemampuannya untuk memecahkan persoalan atau masalah dapat berlangsung mangkus atau efektif.
Seorang pramuka memang selalu berusaha menanam, memupuk dan mengembangkan di dalam dirinya ‘rasa cinta-kasih’ dikemukakan di atas yang akan menjadi dasar bagi kesukarelaannya untuk berbuat sesuatu apapun, terlebih untuk memberi pertolongan kepada mereka yang memerlukan pertolongan itu. Di dalam menghadapi berbagai permasalahan masyarakat, baik masyarakat umum maupun sesama pramuka, terutama di dalam menghayati, memahami dan menghadapi berbagai cobaan, ujian dan kesulitan, seorang pramuka menunjukkan sikap tabah, ketetapan hati dan keberanian untuk mencari, mengusahakan dan menemukan serta melaksanakan tata cara pemecahan masalah masalah secara mangkus.

6.    Pramuka rajin, terampil, dan gembira. Seorang pramuka suka bekerja, belajar dan berdoa giat sepanjang hayat, artinya ia bergiat dengan kesungguhan serta mengharapkan karunia dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Ia memahami bahaya yang dapat terjadi yang terungkap di dalam perumpamaan, "Malas bantal setan ", sehingga ia selalu berusaha melawan rasa malas di dalam dirinya, dan ia sangat tidak senang melihat seseorang yang malas. Ia juga berusaha untuk menguasai keterampilan yang relevan yang dapat dijadikan bekal untuk mencari nafkah sesehari, jika nanti sudah tiba saatnya untuk itu ¬artinya ia mampu melaksanakan perumpamaan nenek moyang, 'Sedia payung sebelum hujan! " Di samping itu, seorang pramuka ‘selalu’ gembira dan di dalam pergaulannya dengan sesama manusia, baik yang sudah anggota Gerakan Pramuka maupun yang belum serta masyarakat umum, ia 'selalu' menyenangkan dan membesarkan hati.
Seorang pramuka menggunakan waktunya sebaik-baiknya, karena menyadari bahwa waktu yang dikaruniakan Tuhan kepada setiap manusia adalah sama jumlahnya, hanya 24 jam sehari, dan itulah yang paling berharga. Dipahami juga oleh anggota Gerakan Pramuka, bahwa jika waktu itu sudah berlangsung maka ia tidak mungkin kembali lagi, oleh karena itu janganlah sia siakan waktu yang berharga itu. Manfaatkanlah waktu itu sebaik¬-baiknya untuk kemaslahatan sendiri maupun bersama: "membaca, menulis, melakukan pekerjaan tangan, berolahraga, dan kegiatan kegiatan produktif lain "

7.    Pramuka hemat, cermat, dan bersahaja. Seorang pramuka tidak akan membelanjakan uang lebih besar daripada uang saku yang disediakan orang tuanya besar pasak dari pada tiang!, dan tidak akan menghambur hamburkan uang artinya menggunakannya untuk hal hal yang kurang perlu; ia juga berhati hati di dalam memanfaatkan uang, artinya tindakannya selalu didahului oleh pemikiran dan penelitian yang seksama sebelum memutuskan untuk membeli sesuatu. Di samping itu, seorang pramuka tidak bertingkah laku berlebih lebihan, ia sederhana, karena kesederhanaan merupakan nilai hidup yang bermakna tinggi yang perlu dihayati oleh setiap orang.
Seorang pramuka selalu mengajukan pertanyaan kepada dirinya sendiri, "Apakah tenaga, waktu, dana dapat dihemat pada waktu pelaksanaan sesuatu program atau kegiatan? Analisis biaya hasil dilakukannya dengan teliti, artinya 'hasil pekerjaan' dibandingkan dengan 'dana dan tenaga yang digunakan', dan informasi inilah yang dijadikan dasar untuk berbuat. “Ketelitian anggota Gerakan Pramuka diusahakan selalu mengembangkan nya di dalam melaksanakan berbagai kegiatan dan program, karena diakui bahwa ketelitian merupakan modal penting untuk kehidupan di masadepan“ ketelitian berpikir, ketelitian menggunakan kata-kata, ketelitian memilih, ketelitian mengatur, dan sebagainya "

8.    Pramuka disiplin, berani, dan setia. Memang di dalam kehidupan manusia, disiplin memainkan peranan yang amat menentukan, artinya jika pramuka itu berbuat sesuatu dengan ketekunan dan sesuai aturan, maka biasanya ia akan selamat mengharungi hidup dengan segala liku likunya ini. Seorang pramuka juga harus berani menghadapi dan mengambil risiko, dan di dalam usaha bersama umpamanya kesetiaan seorang pramuka tidak boleh diragukan. Jika anggota Gerakan Pramuka menjanjikan sesuatu atau membuat perjanjian, maka ia harus berpegang teguh pada janji itu; tidak boleh ingkar janji dan harus setia kepada sesama mitra kerja, sesama mitra keluarga, termasuk kesetiaan antara ibu dan bapak di dalam keluarga dan masyarakat.
Keberanian pramuka dikembangkan melalui berbagai program dan kegiatan, seperti melompati aral melintang, memanjat tebing, mendaki gunung dengan berbagai kecuraman, dan menyeberangi sungai dengan arus yang beragam derasnya. Berbagai sifat alam dipelajari untuk dapat dimanfaatkan dalam mengembangkan keberanian, namun tetap dengan kesiapsiagaan yang tinggi agar tetap aman, dan berbagai bahaya terhindarkan.

9.    Pramuka bertanggungjawab dan dapat dipercaya. Sebagaimana sudah diuraikan di atas, maka seorang pramuka mau dan mampu memper¬tanggung jawabkan perbuatan dan memikul akibat dari perbuatannya. Ia tidak mau mengelak dari rasa tanggungiawab yang dipikulkan di atas pundaknya melalui tugas tugas yang diembannya. Ia tidak mau mengambil risiko untuk berbohong, terlebih membohongi diri sendiri dan sesama manusia. Seorang pramuka dapat dipercaya, artinya perkataannya dapat dipegang, baginya ‘ya' adalah ‘ya’ dan 'tidak' adalah 'tidak'. Seorang pramuka berusaha sekuat tenaga untuk menghayali nilai nilai etis religius dan mempraktikkannya didalam kehidupan sehari hari.
Rasa tanggungiawab seorang pramuka dikembangkan dengan sebaik baiknya, tentu sesuai usia dan kemampuannya, karena sangat disadari bahwa inilah suatu modal yang amat penting untuk masa depan. Seseorang yang berkemampuan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya akan mampu meraih kemajuan di dalam kegiatannya di sekolah, di lembaga pendidikan luar sekolah, di dalam pergaulan dengan sesama manusia dan di dalam masyarakat umumnya. Inilah yang harus diraih oleh setiap anggota Gerakan Pramuka.

10.    Pramuka suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan. Seorang pramuka memahami benar, bahwa ia harus berupaya terus menerus sepanjang hayat untuk memperkecil jurang atau kesenjangan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dikehendakinya dengan apa yang dikatakannya dengan apa yang dilakukannya. Terdapat dua jenis jurang, pertama, jurang alamiah yang umumnya manusia tidak mampu berbuat banyak tentang jurang yang alamiah ini, dan kedua, jurang yang sengaja dibuat oleh manusia itu sendiri; jurang kedua inilah yang harus diusahakan untuk menghindari dan meniadakannya serta kemampuan untuk berbuat demikian memang tergantung pada manusia itu sendiri atau merupakan kewenangan manusia itu sendiri. Artinya, jika jurang itu bersih dari jurang yang disengaja' itu, maka dapatlah dikatakan, bahwa pramuka itu suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan berarti, bahwa pramuka itu sudah berusaha sekuat tenaga untuk memperkecil dan meniadakan jurang antara pikiran, perkataan dan perbuatan, yakni jurang yang 'tidak lumrah atau alamiah. Jadi pengertian suci di sini berarti bebas dari atau bersih dari jurang 'buatan manusia', jadi seperti dalam pengertian ‘suci hama’ yang artinya bebas bakteri atau steril. Seorang pramuka yang berupaya sekuat tenaga untuk tidak berbohong atau tidak berbuat curang terhadap sesama manusia berarti ia berupaya memperkecil jurang antara apa yang dipikirkan, dikatakan dan diperbuatnya. Derajat keteladanan seseorang sangat tergantung pada kemampuannya untuk 'menyucikan' pikiran, perkataan dan perbuatannya, dan hal ini berarti bahwa makin kecil jurang 'buatan' itu makin tinggilah derajat keteladanan seseorang.

PENUTUP
a.    Tri Sayta  dan Dasa Dharma Pramuka merupakan norma kehidupan Pramuka dan memancarkan kesadaran  pembangunan watak yang didapatkan dari kegiatan Kepramukaan.
b.    Tri Sayta  dan Dasa Dharma Pramuka identik dengan HARGA DIRI, KEHORMATAN DIRI .



Pelanggaran Kode Kehormatan = Jatuhnya Harga Kehormatan Diri Seorang Pramuka
PENYEBAB DAN CARA PENCEGAHAN  PENYAKIT INFEKSI, DEGENERATIF DAN PENYAKIT YANG DISEBABKAN PERILAKU TIDAK SEHAT

PENYAKIT INFEKSI
Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan karena masuknya bibit penyakit. Penyakit ini menular dari satu orang ke orang lain. Orang yang sehat harus dihindarkan dari orang-orang yang menderita penyakit dari golongan ini.Penyebab utama infeksi diantaranya adalah bakteri dan jasad hidup (organism).
Kuman-kuman ini menyebar dengan berbagai cara dan vector.

A.   Contoh-contoh penyakit infeksi :
1.    Penyebab penyakit adalah bakteri (jasad renik dan kuman)
·      TBC : ditularkan memalui udara
·      Tetanus : melalui luka yang kotor
·      Mencret : lalat, air dan jari yang kotor
·      Pneumonia : lewat batuk (udara)
·      Gonorrhea dan sifilis : hubungan kelamin
·      Sakit telinga : dengan selesma (masuk angin dan pilek)
2.    Penyebab penyakit adalah virus (kuman yang lebih kecil daripada bakteri)
·   Selesma, influenza, campak, gondok : ditularkan melalui udara, batuk, ataupun lalat
·     Rabies : melalui gigitan binatang
·     Penyakit kulit : melalui sentuhan
3.    Jamur
·      Kurap, kutu air, dan gatal pada lipatan paha : ditularkan melalui sentuhan atau dari pakaian yang di pakai secara bergantian
4.    Parasit internal (hewan yang berbahaya yang hidup di dalam tubuh)
·     Disentri : ditularkan dari kotoran ke mulut
·     Malaria : malalui gigitan nyamuk
5.    Parasit eksternal (hean yang berbahaya yang hidup di permukaan tubuh)
·   Kutu rambut, kutu hewan, kutu busuk berupa kudis : penularannya dari orang-orang yang telah terinfeksi atau melalui pakaian.

B.   Pengobatan infeksi dengan atibiotika
Terkadang antibiotika merupakan obat yang mujarab dan pentik untuk mengatasi infeksi. Antibiotika yang sering digunakan dan ditemui di pasaran adalah penicillin, tetracycllin streptomycin, dan chloramphenicol. Masing-masing antibiotika bekerja sama dengan cara berlainan terhadap sesuaru infeksi khusus.
Akan tetapi, antibiotika juga memilikmi efek samping dan perlu digunakan secara hati-hati. Dan perlu di gunakan secara terbatas dengan memperhatikan hal-hal berikut :
1.    Reaksi dan efek peracunan
Antibiotika tidak hanya membunuh bakteri, tetepi juga berbahaya bagi tubuh. Efek peracunannya maupun karena kemungkinan terjadi alergi sangat besar. Banyak orang meninggal dunia setiap tahunnya karena mereka menggunakan antibiotika yang sebetulnya tidak diperlukan bagi dirinya.
2.    Menggangu keseimbangan alami
Tidak semua bakteri didalam tubuh bersifat membahayakan. Sebagian di antaranya diperlukan tubuk agar dapat berfungsi secara wajar. Antibiotic seringkali mematikan baktei yang berguna bagi tubuh bersama-sama membantu mengendalikan pertumbuhan ikut terbunuh oleh antibiotika.
3.    Kekebalan terhadap pengobatan
Dalam jangka panjang, alasan yang paling penting mengapa penggunaan antibiotika harus dibatasi ialah khasiatnya berkurang jika antibiotika digunakan terlalu sering.
Apabila bakteri diserang berkali-kali dengan antibiotika yang sama, bakteri tersebut menjadi lebih kuat dan menjadi imun.
Berikut adalah beberapa tips untuk mencegah Anda terkena penyakit infeksi:
*     Sering mencuci tangan. Mencuci tangan membantu menghilangkan kuman yang Anda dapatkan dari binatang, tempat kotor, atau benda-benda terkontaminasi. Anda terutama sangat disarankan untuk mencuci tangan sebelum, selama dan sesudah menyiapkan makanan, sebelum makan, setelah menggunakan kamar mandi, dan setelah memegang binatang.
*     Rutin membersihkan dan mensterilkan lantai dan permukaan, terutama di dapur dan kamar mandi. Sabun dan air biasanya cukup untuk membersihkan kedua tempat itu, tetapi akan lebih aman bila juga menggunakan desinfektan.
*     Jauhi penderita penyakit yang mudah menular melalui kontak, misalnya flu, cacar air atau belekan. Bila Anda tidak dapat menghindarinya, berhati-hatilah agar tidak menyentuh wajah Anda dengan tangan sebelum Anda mencucinya.
*     Cegah perkembangbiakan nyamuk demam berdarah dan nyamuk lainnya dengan gerakan 3M Plus (Menguras, Menutup, Mengubur dan Menggunakan anti nyamuk). Pastikan tidak ada air yang menggenang di rumah Anda, kuras kamar mandi secara teratur, tutup tempat-tempat yang berpotensi mengumpulkan air dan kubur botol, pot, tempayan dan benda-benda penampung air lainnya.
*     Masak dan sajikan makanan dengan aman. Ketahuilah makanan mana yang harus selalu disimpan di kulkas. Jangan biarkan makanan yang mudah basi seperti susu segar, bakso, nuget ayam, dan lainnya di tempat terbuka lebih dari dua jam. Tutuplah makanan dengan rapat agar tidak dihampiri lalat. Cucilah buah-buahan dan sayuran mentah dengan bersih. Masaklah daging, ayam dan telur sampai betul-betul matang. Pastikan Anda membelinya dari sumber yang terpercaya. Daging yang bersumber tidak jelas dapat membawa penyakit antrax dan flu burung yang sangat berbahaya.
*     Dapatkan imunisasi. Pastikan bayi Anda mendapatkan semua imunisasi yang dibutuhkan sesuai jadwal. Bila Anda bepergian ke daerah yang rawan, dapatkan imunisasi yang tepat sebelum Anda berangkat ke sana. Jamaah haji wajib mendapatkan imunisasi meningitis sebelum berangkat.
*     Gunakan antibiotik dengan bijak. Flu, demam berdarah, dan infeksi virus lainnya tidak dapat diobati dengan antibiotik. Bakteri dapat menjadi resisten bila Anda mendapatkan antibiotik pada saat Anda tidak memerlukannya.
*     Jagalah kebersihan dan kesehatan hewan piaraan Anda. Berikan imunisasi yang memadai kepada mereka. Pisahkan dengan tegas barang-barang yang dipakai hewan dengan yang dipakai anggota keluarga Anda. Bersihkan kotoran dan kandang mereka dengan teratur menggunakan sabun dan desinfektan.
*     Hindari kontak dengan binatang liar yang mungkin membawa penyakit berbahaya. Tikus dapat membawa penyakit pes dan leptospirosis. Burung dan ayam liar dapat membawa virus flu burung. Kucing dan anjing liar dapat menularkan rabies.
*     Makanlah makanan yang kaya antioksidan dan multivitamin A, C dan E. Tubuh Anda akan memiliki sistem imun yang lebih baik dengan mengkonsumsinya. Bila sistem imun Anda lemah, konsultasikan dengan dokter agar mendapatkan pengobatan yang dapat meningkatkannya.

Apa Penyakit Degeneratif ?

Penyakit degeneratif adalah istilah medis untuk menjelaskan suatu penyakit yang muncul akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh yaitu dari keadaan normal menjadi lebih buruk. Penyakit yang masuk dalam kelompok ini antara lain diabetes melitus, stroke, jantung koroner, kardiovaskular, obesitas, dislipidemia dan sebagainya.
Dari berbagai hasil penelitian modern diketahui bahwa munculnya penyakit degeneratif memiliki korelasi yang cukup kuat dengan bertambahnya proses penuaan usia seseorang. Meskipun begitu faktor keturunan juga berperan cukup besar.
Di Indonesia, penyakit degeneratif saat ini banyak terjadi di kalangan masyarakat perkotaan. Penyebab utamanya adalah perubahan gaya hidup akibat urbanisasi dan modernisasi. “Perubahan gaya hidup ini dapat dilihat secara jelas antara lain dengan munculnya tempat-tempat makan junk food di hampir seluruh sudut kota. Junk food adalah makanan tidak sehat karena memiliki nilai nutrisi rendah,”.
Jenis makanan ini mengandung lemak jenuh (saturated fat), garam dan gula, serta bermacam-macam additive seperti monosodium glutamate dan tartrazine dengan kadar yang tinggi. Junk food hampir tidak mengandung protein, vitamin serta serat yang sangat dibutuhkan tubuh.
Di kota-kota besar di Indonesia junk food dijual di berbagai pusat perbelanjaan dan pusat jajanan. Bahkan restoran jenis makanan yang memiliki kadar kolesterol tinggi ini sudah merambah kota-kota kecil di hampir seluruh pelosok tanah air. Masyarakat dimanjakan dengan mudahnya mendapatkan makanan serba instan bahkan gerai-gerai penjualan makanan cepat saji menawarkan jasa pesan antar.
Pola makan makanan yang serba instan saat ini memang sangat digemari oleh sebagian masyarakat. Sebagai contoh, gorengan jenis makanan murah meriah dan mudah didapat karena banyak dijual di pinggir jalan ini rasanya memang enak. Jajanan seperti pisang goreng, tahu isi, ubi goreng, pisang coklat (piscok), bala-bala serta banyak yang lain dengan rasanya yang gurih, renyah, dan berharga murah, membuat orang menyukai makanan gorengan.
Namun banyak orang yang tidak tahu bahwa makanan gorengan adalah makanan yang memiliki risiko tinggi sebagai pemicu penyakit degeneratif seperti penyakit diabetes melitus, kardiovaskular, serta stroke.
Penyakit kardiovaskular adalah penyakit yang berhubungan dengan kelainan pembuluh darah dan jantung. Di Indonesia, penderita penyakit ini terus meningkat dan telah menjadi penyebab kematian urutan pertama untuk orang dengan usia di atas 40 tahun. Sedangkan di negara-negara kaya penyakit ini merupakan pembunuh utama.
Penyakit kardiovaskular disebabkan oleh tingginya kadar kolesterol total, LDL, dan trigliserida serta penurunan kadar HDL dalam darah. Peningkatan ini diakibatkan oleh dampak modernisasi yang mengubah perilaku sebagian masyarakat Indonesia menjadi pengonsumsi makanan yang rendah serat dan tinggi lemak.
Lebih lanjut hasil penelitian Dr. Rustika menunjukkan bahwa dari 29,70 gram per hari asam lemak jenuh yang dikonsumsi oleh masyarakat, hanya 20% di antaranya atau 5,93 gram per hari yang berasal dari makanan non-gorengan.
Sementara 80% lainnya atau 23,77 gram per hari berasal dari makanan gorengan, setara dengan tiga potong jenis makanan gorengan lauk dan lima potong makanan selingan atau dua potong lauk dan delapan potong makanan selingan.
“Kebiasaan memakan makanan gorengan yang berlebihan berbahaya bagi kesehatan, terutama penyakit degeneratif,” ujar Rustika.
Penyakit degeneratif yang tidak menular ini sejak beberapa dasawarsa silam telah menjadi permasalahan yang cukup serius bagi banyak negara di seluruh dunia.
World Health Organization (WHO) mengatakan bahwa penyakit degeneratif ini telah menambah peliknya kondisi kesehatan sebagian negara di dunia, yang selama ini telah dihimpit permasalahan banyaknya kasus penyakit menular dan infeksi yang tergolong non degeneratif.
Seperti masalah kesehatan pada umumnya, penyakit degeneratif juga sangat mempengaruhi banyak faktor dalam kehidupan manusia. Sektor yang paling dipengaruhi adalah sektor ekonomi, karena penyakit ini sangat mempengaruhi produktivitas kerja seseorang.
Ada tiga cara pencegahan penyakit yang masuk kelompok degeneratif ini. Ketiga cara itu adalah melakukan pola makan yang baik yaitu tidak makan makanan berlemak seperti junk food serta makanan berkolesterol lainnya, melakukan olahraga teratur, serta tidak merokok. Untuk kelompok dengan risiko tinggi yaitu orang dengan usia di atas 45 tahun, memiliki orang tua yang mengidap penyakit diabetes, serta memiliki berat badan berlebih, ketiga cara di atas harus ditambah dengan pemeriksaan kesehatan secara teratur.
Penyakit degeneratif dapat dicegah dengan cara meminimalkan faktor-faktor risiko penyebabnya. Faktor-faktor risiko ini sebenarnya telah diketahui secara luas oleh hampir semua kalangan masyarakat. Faktor-faktor risiko utama penyebab penyakit degeneratif adalah pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, serta konsumsi rokok.
Ketiga faktor risiko ini meningkat seiring dengan perubahan kebiasaan makan masyarakat, ke arah konsumsi makanan tinggi lemak dan gula, dan jenis pekerjaan yang tidak banyak mengeluarkan tenaga (sedentary).


10 perilaku tidak sehat yang sering kita lakukan, serta cara mengatasinya:

1. Stress Berlebihan
Sejak dulu, kita tahu bahwa stres yang berlebihan dapat menurunkan daya tahan tubuh seseorang dan memacu resiko penyakit jantung, serta membuat kita tidak nyaman. Stres yang berlebihan juga memacu penuaan dini. Ibu-ibu yang memiliki anak-anak dengan penyakit kronis merupakan orang-orang yang mengalami stres, dan mengalami penuaan dini yang paling ekstrim.
Cara cepat untuk mengurangi stres adalah dengan menarik nafas dalam-dalam yang disebut dengan pernafasan difragmatik. Untuk jangka panjangnya, luangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang dapat mengurangi stres Anda.
2. Minum Alkohol
Bukan merupakan suatu kebetulan bila alkohol merupakan kabar buruk mengenai stres. Para wanita sebaiknya membatasi diri meminum minuman beralkohol. Berbagai gangguan kesehatan juga bisa timbul dari kebiasaan minum alkohol yang berlebihan. Termasuk serangan jantung, kangker hati, kanker tenggorokan, dan kanker payudara.
3. Kurang Bergerak
Dengan sedikit menggerakkan tubuh, kita dapat memperpanjang hidup serta mengurangi kelebihan berat, mengurangi stres, dan bahkan mencegah penyakit Alzheimer. Langkah pertama yang perlu dilakukan yaitu hanya dengan berjanji pada diri sendiri bahwa kita akan lebih aktif. Parkirlah mobil dari jauh pintu masuk, menggunakan tangga dan tidak menggunakan lift, melakukan olahraga/senam, jalan kaki selama 30 menit atau lebih banyak selama lima kali atau lebih dalam satu minggu.
4. Mengkonsumsi Makanan Berlemak
Lemak yang dikonsumsi secara berlebihan dapat memacu kolesterol tinggi dan merangsang penyakit jantung. Biasakan diri Anda untuk mengkonsumsi makanan yang non-kolesterol dan berkadar lemak rendah.
Tips: Takar asupan lemak, jangan lebih dari 10 persen (atau kurang) dari seluruh kalori.
5. Merokok
Untuk mengurangi bahaya kanker dan kerutan dini, Anda dapat mengganti rokok dengan permen karet rasa nikotin. Berdasarkan penelitian di tahun 2004, permen karet rasa nikotin memberikan hasil dua kali lipat dimana perokok berhenti merokok dibandingkan dengan keinginan/janji si perokok untuk berhenti merokok.
6. Menghirup Udara Polusi
Polusi udara dapat menyebabkan batuk dan sakit mata/mata perih dan hal ini berhubungan dengan serangan pada penyakit asma dan saluran pernafasan. Usahakan untuk berada di dalam ruangan sebanyak yang Anda bisa bila kadar udara sedang tinggi.
7. Terlalu Sering Kena Sinar Matahari
Batasi diri Anda dari sengatan sinar matahari dan gunakan tabir matahari, paling tidak yang mengandung SPF 15 untuk mencegah resiko kanker kulit dan juga kerutan.
8. Kurang Tidur
Kurang tidur berhubungan dengan obesitas, diabetes, tekanan darah tinggi dan masalah ingatan. Singkirkan segera televisi dan benda-benda elektronik lain yang mengganggu ketenangan dari kamar tidur Anda. Tata ulang kamar tidur Anda dan ciptakan suasana kamar tidur yang nyaman dengan lampu yang temaram yang membuat Anda tidur dengan nyenyak.
9. Kelebihan Berat Badan
Kelebihan berat badan dapat memicu kemungkinan penyakit serangan jantung, diabetes, bahkan kanker. Penelitian mutakhir menyatakan jenis diet yang dilakukan kurang penting dibandingkan dengan komitmen Anda untuk melakukan diet tersebut dengan disiplin.
10. Mengonsumsi Gula Berlebih
Gula yang berlebihan dapat menaikkan berat badan dan kemungkinan terserang penyakit jantung. Ahli nutrisi menyarankan untuk menjaga tambahan gula pada makanan kecil/cemilan dan kue-kue kering sampai 12 sendok teh per hari pada diet berkalori 2200. Selain itu ganti makanan yang manis-manis dengan buah-buahan dan sayuran segar.

Jumat, 19 April 2013
Bentuk pengamalan  Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
1.    Pengertian
Istilah Pancasila yang pertama kali dapat kitatemukan sejak jaman Majapahit di bawah Raja Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada abad XIV. Terdapat dalam buku "Negara Kertagama” Karya Empu Prapanca.
Arti kata Pancasila adalah lima dasar/asas.
Urutan Pancasila yang sah dan dipakai sekerang dasar hukumnya adalah Inpres No. 12/1968.

2.    Fungsi dan peranan Pancasila.
Pancasila diungkapkan dari dan merupakan pencerminan nilai nilai luhur kepribadian bangsa Indonesia, menjadi jiwa dan pandangan hidup bangsa Indonesia.
Secara hakiki fungsi Pancasila mempunyai dua pengertian yakni :
a.    Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia (Way of life).
b.    Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia (dasar filsafat Negara Pancasila sebagai pegangan hidup, yang merupakan pandangan hidup bangsa, penjelmaan filsafat hidup bangsa dalam pelaksanaan hidup sehari hari tidak boleh bertentangan dengan norma norma agama, kesusilaan, sopan santun dan hukum yang berlaku,peranan Pencasila dalam tata kehidupan bangsa Indonesia adalah:
a.    Sebagai jiwa bangsa Indonesia.
b.    Sebagai kepribadian bangsa Indonesia.
c.    Sebagai Pandangan hidup bangsa Indonesia,
d.    Sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber tertib hukum bagi negara Republik Indonesia.
e.    Sebagai dasar Negara Republik Indonesia.
f.    Sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia.
g.    Sebagai cita cita dan tujuan Bangsa Indonesia.
h.    Sebagai falsafah hidup yang mempersatukan bangsa Indonesia.
3.    Hakekat pengertian Pancasila dan nilai nilai yang terkandung dida¬lamnya : Pancasila merupakan suatu kesatuan yang utuh memiliki ciri ciri dan bersifat :
a.    Sistematis (runtun), tidak boleh ditukar balikkan urut-urutannya.
b.    Kesatuan totalitas yang organis (utuh, manunggal dan senya¬wa), sila yang satu tidak dapat dipisahkan hubungannya dengan sila sila yang lainnya.
c.    Hirarchis piramidal (bertingkat jenjang), sila pertama merupakan dasar/basis dan menjiwai sila yang kedua, sila kedua dijiwai oleh sila pertama den mendasari serta menjiwai sila ketiga, dan seterusnya.

Ketuhanan Yang Maha Esa, mengandung pengertian dan keyakinan adanya Tuhan Yang Maha Esa tetapi tidak berarti bahwa Indonesia negara berdasarkan satu agama dan bukan juga negara sekuler. Di Indonesia tidak boleh ada paham yang meniadakan Tuhan Yang    Maha Esa (atheisme) dan yang harus ada adalah Tuhan Yang Maha Esa dengan toleransi terhadap kebebasan untuk memeluk agama se¬suai dengan keyakinannya dan beribadat menurut agama dan kepercayaannya.
Nilai yang terkandung dalam Ketuhanan Yang Maha Esa ialah :
Keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa (nilai keagamaan) dan ketakwaan.

Kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung pengertian kesadaran sikap dan perbuatan manusia yang didasarkan kepada potensi budi nurani manusia dalam hubungannya norma norma kebudayaan baik terhadap diri pribadi, sesama manusia maupun hewan (sikap dan perbuatan manusia sesuai dengan kodrat hakekat manusia yang berbudi, sadar nilai dan berbudaya).
Nilai yang terkandung dalam sila kedua ialah “Nilai kemanusiaan" :
a.    Pengakuan terhadap adanya martabat manusia.
b.    Perlakuan yang adil terhadap manusia.
c.    Pengertian manusia yang beradab yang memiliki daya cipta rasa, karya dan keyakinan. sehingga dapat dibedakan dengan hewan.

Persatuan Indonesia mengandung pengertian bangsa yang mendiami wilayah Indonesia yang bersatu karena didorong untuk mencapai kehidupan kebangsaan yang bebas dalam wadah negara yang merdeka dan berdaulat. Yang bertujuan memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa serta ikut mewujudkan perdamaian dunia yang abadi.
Nilai yang terkandung dalam sila ketiga adalah “Persatuan bangsa” yaitu:
a.    Persatuan Indonesia ialah persatuan wilayah yang mendia¬mi wilayah Indonesia.
b.    Bangsa Indonesia adalah persatuan suku suku bangsa yang mendiami wilayah Indonesia.
c.    Pengakuan terhadap ke bhinnekatunggalika-an suku bangsa (etnis) dan kebudayaan bangsa, yang memberikan arah dalam pembinaan kesatuan bangsa.

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam pemusyawaratan / perwakilan mengandung pengertian bahwa rakyat dalam menjalankan kekuasaannya melalui sistem perwakilan dan keputusan-keputusannya diambil dengan jalan musyawarah yang dipimpin oleh pikiran yang sehat serta penuh tanggung jawab, baik kepada Tuhan YME maupun kepada rakyat yang diwakilinya.
Nilai yang terkandung dalam sila keempat : adalah “Kerakyatan” yaitu :
a.    Kedaulatan negara ada ditangan rakyat.
b.    Pimpinan kerakyatan adalah hikmat kebijaksanaan yang di¬landasi akal sehat.
c.    Manusia Indonesia sebagai warga negara dan warga masyarakat Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
d.    Musyawarah untuk mufakat dicapai dalam pemusyawaratan wakil wakil rakyat.

Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengandung pengertian bahwa setiap orang Indonesia mendapat perlakuan yang adil dalam bidang hukum, politik, sosial, ekonomi den kebudayaan (mencakup adil dan makmur).
Nilai yang terkandung dalam sila ke lima adalah “Keadilan sosial”, yaitu :
a.    Perwujudan keadilan sosial dalam kehidupan sosial atau kemasyarakatan meliputi seluruh rakyat Indonesia.
b.    Keadilan dalam kehidupan sosial terutama meliputi bidang ideologi, politik, ekonomi sosial, kebudayaan dan pertahanan keamanan nasional.
c.    Cita-cita masyarakat adil makmur, materil dan spritual, yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia.
d.    Keseimbangan antara hak dan kewajiban, dan menghormati hak orang lain.
e.    Cinta akan kemajuan dan pembangunan.
Sejarah Kepramukaan Indonesia dan Dunia

BADEN POWELL

Baden Powell lahir pada tanggal 22 Februari 1857 di London, Nama sesungguhnya Robert Stephenson Smyth, Ayahnya seorang Profesor Geometry di Universitas Oxford, bernama Baden Powell, yang meninggal ketika stephenson masih kecil.
Pengalaman-pengalaman Baden Powell sejak kecil sangat berpengaruh dengan adanya kegiatan kepramukaan yang ada sekarang ini. Pengalaman tersebut ditulisnya menjadi sebuah buku berjudul “Aids To Scouting”, yang sebenarnya memberi petunjuk kepada tentara muda Inggris agar dapat melakukan tugas penyelidik dengan baik. Buku ini sangat menarik, tidak hanya bagi pemuda bahkan orang dewasa. Tn. William Smyth sebagai seorang pemimpin Boys Brigade minta agar BP melatih anggotanya sesuai dengan cerita pengalaman beliau.
Maka dipanggillah 21 orang pemuda dari Boys Brigade di berbagai wilayah Negeri Inggris, di ajak berkemah dan berlatih di pulau Brownsea pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari. Tahun 1910 BP minta pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal. Beliau mendapat titel Lord dari Raja George pada tahun 1929. BP menikah dengan Olave St.Clair Soames pada tahun 1912, dan di anugerahi tiga orang anak. BP meninggal pada tanggal 8 Januari 1941 di Nyeri, Kenya, Afrika.

SEJARAH SINGKAT KEPRAMUKAAN SEDUNIA

Pada awal tahun 1908 BP menulis cerita pengalamannya sebagai bungkus acara latihan kepramukaan yang dirintisnya. Kumpulan tulisannya itu kemudian terbit sebagai buku “Scouting for Boys”. Buku ini cepat tersebar ke seluruh negeri Inggris, bahkan ke negara-negara lainnya, dan berdirilah di mana-mana organisasi kepramukaaan (yang semula hanya untuk anak laki-laki berusia penggalang) yang disebut Boy Scout. Kemudian disusul berdirinya organisasi kepramukaan putri yang diberi nama Girl Guides atas bantuan Agnes, adik perempuan Baden Powell, dan diteruskan oleh Ny. Baden Powell.
Tahun 1916 berdiri kelompok Pramuka usia Siaga, yang disebut CUB (anak serigala) dengan buku The Jungle Book, berisi cerita tentang Mowgli anak didikan rimba (anak yang dipelihara di hutan oleh induk serigala) karangan Rudyard Kipling sebagai cerita pembungkus kegiatan Cub tersebut.
Tahun 1918 BP membentuk ROVER SCOUT (pramuka usia penegak) untuk menampung mereka yang sudah lewat usia 17 tahun, tetapi masih senang giat di bidang kepramukaan. Tahun 1922 BP menerbitkan buku ROVERING TO SUCCESS (mengembara menuju bahagia) yang berisi petunjuk bagi para Pramuka Penegak dalam menghadapi hidupnya, agar mencapai kebahagiaan. Buku itu menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya sendiri menuju ke pantai bahagia.
Tahun 1920 diselenggarakan Jambore sedunia, di Arena Olympiade, London. BP mengundang Pramuka dari 27 negara, dan pada saat itu BP diangkat sebagai bapak Pandu sedunia (Chief Scout of The World).
Gagasan Baden Powell itu jitu, cemerlang, dan sangat menarik sehingga dilaksanakan juga di negara-negara lain. Di antaranya di Nederland (Padvinder, Padvinderij), yang kemudian oleh orang Belanda di bawa dan dilaksanakan juga di negara jajahannya, termasuk Indonesia dengan mendirikan organisasi yang bernama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-pandu Hindia Belanda.

AWAL KEPRAMUKAAN DI INDONESIA

 a.   Masa Hindia Belanda

1)   Kenyataan sejarah menunjukkan bahwa pemuda Indonesia mempunyai saham besar dalam pergerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia serta ada dan berkembangnya pendidikan kepramukaan nasional Indonesia. Dalam perkembangan pendidikan kepramukaan itu tampak adanya dorongan dan semangat untuk bersatu, namun terdapat gejala adanya berorganisasi yang Bhinneka.
2)   Organisasi kepramukaan di Indonesia dimulai oleh adanya cabang "Nederlandse Padvinders Organisatie" (NPO) pada tahun 1912, yang pada saat pecahnya Perang Dunia I memiliki kwartir besar sendiri serta kemudian berganti nama menjadi "Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging" (NIPV) pada tahun 1916.
3)   Organisasi Kepramukaan yang diprakarsai oleh bangsa Indonesia adalah "Javaanse Padvinders Organisatie" (JPO); berdiri atas prakarsa S.P. Mangkunegara VII pada tahun 1916.
4)   Kenyataan bahwa kepramukaan itu senapas dengan pergerakan nasional, seperti tersebut di atas dapat diperhatikan pada adanya "Padvinder Muhammadiyah" yang pada 1920 berganti nama menjadi "Hisbul Wathon" (HW); "Nationale Padvinderij" yang didirikan oleh Budi Utomo; Syarikat Islam mendirikan "Syarikat Islam Afdeling Padvinderij" yang kemudian diganti menjadi "Syarikat Islam Afdeling Pandu" dan lebih dikenal dengan SIAP, Nationale Islamietishe Padvinderij (NATIPIJ) didirikan oleh Jong Islamieten Bond (JIB) dan Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie (INPO) didirikan oleh Pemuda Indonesia.
5)   Hasrat bersatu bagi organisasi kepramukaan Indonesia waktu itu tampak mulai dengan terbentuknya PAPI yaitu "Persaudaraan Antara Pandu Indonesia" merupakan federasi dari Pandu Kebangsaan, INPO, SIAP, NATIPIJ dan PPS pada tanggal 23 Mei 1928.
6)   Federasi ini tidak dapat bertahan lama, karena niat adanya fusi, akibatnya pada 1930 berdirilah Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) yang dirintis oleh tokoh dari Jong Java Padvinders/Pandu Kebangsaan (JJP/PK), INPO dan PPS (JJP-Jong Java Padvinderij); PK-Pandu Kebangsaan).
7)   PAPI kemudian berkembang menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) pada bulan April 1938.
8)   Antara tahun 1928-1935 bermuncullah gerakan kepramukaan Indonesia baik yang bernafas utama kebangsaan maupun bernafas agama. kepramukaan yang bernafas kebangsaan dapat dicatat Pandu Indonesia (PI), Padvinders Organisatie Pasundan (POP), Pandu Kesultanan (PK), Sinar Pandu Kita (SPK) dan Kepanduan Rakyat Indonesia (KRI). Sedangkan yang bernafas agama Pandu Ansor, Al Wathoni, Hizbul Wathon, Kepanduan Islam Indonesia (KII), Islamitische Padvinders Organisatie (IPO), Tri Darma (Kristen), Kepanduan Azas Katholik Indonesia (KAKI), Kepanduan Masehi Indonesia (KMI).
9)   Sebagai upaya untuk menggalang kesatuan dan persatuan, Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia BPPKI merencanakan "All Indonesian Jamboree". Rencana ini mengalami beberapa perubahan baik dalam waktu pelaksanaan maupun nama kegiatan, yang kemudian disepakati diganti dengan "Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem" disingkat PERKINO dan dilaksanakan pada tanggal 19-23 Juli 1941 di Yogyakarta.

b.   Masa Bala Tentara Dai Nippon

"Dai Nippon" ! Itulah nama yang dipakai untuk menyebut Jepang pada waktu itu. Pada masa Perang Dunia II, bala tentara Jepang mengadakan penyerangan dan Belanda meninggalkan Indonesia. Partai dan organisasi rakyat Indonesia, termasuk gerakan kepramukaan, dilarang berdiri. Namun upaya menyelenggarakan PERKINO II tetap dilakukan. Bukan hanya itu, semangat kepramukaan tetap menyala di dada para anggotanya.

c.   Masa Republik Indonesia

1)   Sebulan sesudah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, beberapa tokoh kepramukaan berkumpul di Yogyakarta dan bersepakat untuk membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia sebagai suatu panitia kerja, menunjukkan pembentukan satu wadah organisasi kepramukaan untuk seluruh bangsa Indonesia dan segera mengadakan Konggres Kesatuan Kepanduan Indonesia.
2)   Kongres yang dimaksud, dilaksanakan pada tanggal 27-29 Desember 1945 di Surakarta dengan hasil terbentuknya Pandu Rakyat Indonesia. Perkumpulan ini didukung oleh segenap pimpinan dan tokoh serta dikuatkan dengan "Janji Ikatan Sakti", lalu pemerintah RI mengakui sebagai satu-satunya organisasi kepramukaan yang ditetapkan dengan keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan No.93/Bag. A, tertanggal 1 Februari 1947.
3)   Tahun-tahun sulit dihadapi oleh Pandu Rakyat Indonesia karena serbuan Belanda. Bahkan pada peringatan kemerdekaan 17 Agustus 1948 waktu diadakan api unggun di halaman gedung Pegangsaan Timur 56, Jakarta, senjata Belanda mengancam dan memaksa Soeprapto menghadap Tuhan, gugur sebagai Pandu, sebagai patriot yang membuktikan cintanya pada negara, tanah air dan bangsanya. Di daerah yang diduduki Belanda, Pandu Rakyat dilarang berdiri,. Keadaan ini mendorong berdirinya perkumpulan lain seperti Kepanduan Putera Indonesia (KPI), Pandu Puteri Indonesia (PPI), Kepanduan Indonesia Muda (KIM).
4)   Masa perjuangan bersenjata untuk mempertahankan negeri tercinta merupakan pengabdian juga bagi para anggota pergerakan kepramukaan di Indonesia, kemudian berakhirlah periode perjuangan bersenjata untuk menegakkan dan mempertahakan kemerdekaan itu, pada waktu inilah Pandu Rakyat Indonesia mengadakan Kongres II di Yogyakarta pada tanggal 20-22 Januari 1950.
5)   Kongres ini antara lain memutuskan untuk menerima konsepsi baru, yaitu memberi kesempatan kepada golongan khusus untuk menghidupkan kembali bekas organisasinya masing-masing dan terbukalah suatu kesempatan bahwa Pandu Rakyat Indonesia bukan lagi satu-satunya organisasi kepramukaan di Indonesia dengan keputusan Menteri PP dan K nomor 2344/Kab. tertanggal 6 September 1951 dicabutlah pengakuan pemerintah bahwa Pandu Rakyat Indonesia merupakan satu-satunya wadah kepramukaan di Indonesia, jadi keputusan nomor 93/Bag. A tertanggal 1 Februari 1947 itu berakhir sudah.
6)   Mungkin agak aneh juga kalau direnungi, sebab sepuluh hari sesudah keputusan Menteri No. 2334/Kab. itu keluar, maka wakil-wakil organisasi kepramukaan mengadakan konfersensi di Jakarta. Pada saat inilah tepatnya tanggal 16 September 1951 diputuskan berdirinya Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO) sebagai suatu federasi.

d.   Pada 1953 Ipindo berhasil menjadi anggota kepramukaan sedunia

1)   Ipindo merupakan federasi bagi organisasi kepramukaan putera, sedangkan bagi organisasi puteri terdapat dua federasi yaitu PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia) dan POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Puteri Indonesia). Kedua federasi ini pernah bersama-sama menyambut singgahnya Lady Baden-Powell ke Indonesia, dalam perjalanan ke Australia.
2)   Dalam peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-10 Ipindo menyelenggarakan Jambore Nasional, bertempat di Ragunan, Pasar Minggu pada tanggal 10-20 Agustus 1955, Jakarta.
3)   Ipindo sebagai wadah pelaksana kegiatan kepramukaan merasa perlu menyelenggarakan seminar agar dapat gambaran upaya untuk menjamin kemurnian dan kelestarian hidup kepramukaan. Seminar ini diadakan di Tugu, Bogor pada bulan Januari 1957.
4)   Seminar Tugu ini menghasilkan suatu rumusan yang diharapkan dapat dijadikan acuan bagi setiap gerakan kepramukaan di Indonesia. Dengan demikian diharapkan kepramukaan yang ada dapat dipersatukan. Setahun kemudian pada bulan November 1958, Pemerintah RI, dalam hal ini Departemen PP dan K mengadakan seminar di Ciloto, Bogor, Jawa Barat, dengan topik "Penasionalan Kepanduan".
5)   Kalau Jambore untuk putera dilaksanakan di Ragunan Pasar Minggu-Jakarta, maka PKPI menyelenggarakan perkemahan besar untuk puteri yang disebut Desa Semanggi bertempat di Ciputat. Desa Semanggi itu terlaksana pada tahun 1959. Pada tahun ini juga Ipindo mengirimkan kontingennya ke Jambore Dunia di MT. Makiling Filipina.
6)   Nah, masa-masa kemudian adalah masa menjelang lahirnya Gerakan Pramuka.

KELAHIRAN GERAKAN PRAMUKA

a.   Latar Belakang Lahirnya Gerakan Pramuka

1)   Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961, jadi kalau akan menyimak latar belakang lahirnya Gerakan Pramuka, orang perlu mengkaji keadaan, kejadian dan peristiwa pada sekitar tahun 1960.
2)   Dari ungkapan yang telah dipaparkan di depan kita lihat bahwa jumlah perkumpulan kepramukaan di Indonesia waktu itu sangat banyak. Jumlah itu tidak sepadan dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan itu.
Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme (Lampiran C Ayat 8).
3)   Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Panitia ini tentulah perlu sesuatu pengesahan. Dan kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961.
4)   Ada perbedaan sebutan atau tugas panitia antara pidato Presiden dengan Keputusan Presiden itu.
5)   Masih dalam bulan April itu juga, keluarlah Keputusan Presiden RI Nomor 121 Tahun 1961 tanggal 11 April 1961 tentang Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka. Anggota Panitia ini terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh, Achmadi dan Muljadi Djojo Martono (Menteri Sosial).
6)   Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.

b.   Kelahiran Gerakan Pramuka

Kelahiran Gerakan Pramuka ditandai dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan yaitu :
  1. Pidato Presiden/Mandataris MPRS dihadapan para tokoh dan pimpinan yang mewakili organisasi kepanduan yang terdapat di Indonesia pada tanggal 9 Maret 1961 di Istana Negara. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA
Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia, serta mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangan bagi para pengelola Gerakan Pramuka dalam menjalankan tugasnya. Tanggal 20 Mei adalah; Hari Kebangkitan Nasional, namun bagi Gerakan Pramuka memiliki arti khusus dan merupakan tonggak sejarah untuk pendidikan di lingkungan ke tiga. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA.
Pernyataan para wakil organisasi kepanduan di Indonesia yang dengan ikhlas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka, dilakukan di Istana Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR GERAKAN PRAMUKA.
2.   Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, diikuti defile Pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat yang didahului dengan penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka, dan kesemuanya ini terjadi pada tanggal pada tanggal 14 Agustus 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA.

c.   Gerakan Pramuka Diperkenalkan

1)   Pidato Presiden pada tanggal 9 Maret 1961 juga menggariskan agar pada peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI Gerakan Pramuka telah ada dan dikenal oleh masyarakat. Oleh karena itu Keppres RI No.238 Tahun 1961 perlu ada pendukungnya yaitu pengurus dan anggotanya.
2)   Menurut Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, pimpinan perkumpulan ini dipegang oleh Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS) yang di dalamnya terdapat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Kwartir Nasional Harian.
3)   Badan Pimpinan Pusat ini secara simbolis disusun dengan mengambil angka keramat 17-8-45, yaitu terdiri atas Mapinas beranggotakan 45 orang di antaranya duduk dalam Kwarnas 17 orang dan dalam Kwarnari 8 orang.
4)   Namun demikian dalam realisasinya seperti tersebut dalam Keppres RI No.447 Tahun 1961, tanggal 14 Agustus 1961 jumlah anggota Mapinas menjadi 70 orang dengan rincian dari 70 anggota itu 17 orang di antaranya sebagai anggota Kwarnas dan 8 orang di antara anggota Kwarnas ini menjadi anggota Kwarnari.
5)   Mapinas diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno, Presiden RI dengan Wakil Ketua I, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Ketua II Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh.
6)   Sementara itu dalam Kwarnas, Sri Sultan Hamengku Buwono IX menjabat Ketua dan Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai Wakil Ketua merangkap Ketua Kwarnari.
7)   Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961 bukan saja di Ibukota Jakarta, tapi juga di tempat yang penting di Indonesia. Di Jakarta sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka mengadakan Apel Besar yang diikuti dengan pawai pembangunan dan defile di depan Presiden dan berkeliling Jakarta.
8)   Sebelum kegiatan pawai/defile, Presiden melantik anggota Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari, di Istana negara, dan menyampaikan anugerah tanda penghargaan dan kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia (Keppres No.448 Tahun 1961) yang diterimakan kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengku Buwono IX sesaat sebelum pawai/defile dimulai.
9)   Peristiwa perkenalan tanggal 14 Agustus 1961 ini kemudian dilakukan sebagai HARI PRAMUKA yang setiap tahun diperingati oleh seluruh jajaran dan anggota Gerakan Pramuka.
LOGO AMBALAN BRAWIJAYA