Rabu, 22 Mei 2013
PBA Ambalan Brawijaya
 27-28 April 2013


Sabtu, 18 Mei 2013
            Arti kiasan lambang Pramuka dunia
 


  •       Kompas : Melambangkan suatu peringatan bagi Pandu/ Pramuka agar selalu berbuat kebenaran dan dapat dipercaya seperti fungsi kompas, serta tetap menjaga cita-citanya dan perannya sebagai penunjuk jalan.
  •       Treefoil / Bunga dengan Tiga Ujung : Melambangkan tiga janji Pandu / Scout Promise
  •        Dua Bintang : melambangkan anggota Pandu/ Pramuka berupaya untuk dapat memberi penerangan dan menolong dalam kebenaran dan pengetahuan.
  •           Tali melingkar dengan ujung membentuk simpul mati : melambangkan bahwa sesama Pandu/ Pramuka mengadakan hubungan persahabatan dan persaudaraan antar Pramuka di seluruh dunia.
  •       Warna :  Putih melambangkan jiwa yang berhati suci, sedangkan warna dasar ungu melambngkan bahwa Pandu/ Pramuka memiliki ketrampilan kepemimpinan dan suka menolong orang lain.



  Arti kiasa lambang Pramuka Indonesia
  •       Buah Nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal. Ini mengandung arti Pramuka adalah inti bagi kelangsungan hidup bangsa (tunas kelapa)
  •       Buah nyiur tahan lama. ini mengandung arti, Pramuka adalah orang yang jasmani rohaninya kuat dan ulet.
  •       Nyiur  dapat tubuh di berbagai jenis tanah. Ini mengandung arti, pramuka adalah orang yang mampu beradaptasi dalam kondisi apapun.
  •       Nyiur tumbuh menjulang tinggi. Ini mengandung arti, Setiap ppramuka memiliki cita - cita yang tinggi.
  •       Akar nyiur kuat. Mengandung arti, Pramuka berpegang pada dasar - dasar yang kuat.
  •       Nyiur pohon yang serbaguna. ini mengandung arti, Pramuka berguna bagi nusa, bangsa dan agama
  •       Lambang sepuluh api yang berkobar  melambangkan dasa darma
  •       Padi dan kapas melambangkan kesuburan di bidang pangan dann sandang.
  •       Bintang melambangkan lima Sila Pancasila

BIOGRAFI PENCIPTA LAGU
HYMNE SATYA DHARMA PRAMUKA



HUSEIN MUTAHAR





 Husein Mutahar (lahir di Semarang, Jawa Tengah, 5 Agustus 1916 – meninggal di Jakarta, 9 Juni 2004 pada umur 87 tahun), atau lebih dikenal dengan nama H. Mutahar, adalah seorang komposer musik Indonesia, terutama untuk kategori lagu kebangsaan dan anak-anak. Lagu ciptaannya yang populer adalah himne Syukur (diperkenalkan Januari 1945) dan mars Hari Merdeka (1946). Karya terakhirnya, Dirgahayu Indonesiaku, menjadi lagu resmi ulang tahun ke-50 Kemerdekaan Indonesia.
Ia mengenyam pendidikan setahun di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada periode 1946-1947, setelah tamat dari MULO B (1934) dan AMS A-I (1938). Pada tahun 1945, Mutahar bekerja sebagai Sekretaris Panglima Angkatan Laut RI di Jogjakarta, kemudian menjadi pegawai tinggi Sekretariat Negara di Jogjakarta (1947). Selanjutnya, ia mendapat jabatan-jabatan yang meloncat-loncat antardepartemen. Puncak kariernya adalah sebagai Duta Besar RI di Tahta Suci (Vatikan) (1969-1973). Ia diketahui menguasai paling tidak enam bahasa secara aktif. Jabatan terakhirnya adalah sebagai Penjabat Sekretaris Jenderal Departemen Luar Negeri (1974).
Mutahar aktif dalam kegiatan kepanduan. Ia adalah salah seorang tokoh utama Pandu Rakyat Indonesia, gerakan kepanduan independen yang berhaluan nasionalis. Ia juga dikenal anti-komunis. Ketika seluruh gerakan kepanduan dilebur menjadi Gerakan Pramuka, Mutahar juga menjadi tokoh di dalamnya. Namanya juga terkait dalam mendirikan dan membina Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka), tim yang beranggotakan pelajar dari berbagai penjuru Indonesia yang bertugas mengibarkan Bendera Pusaka dalam upacara peringatan Hari Kemerdekaan RI.
Mutahar meninggal dunia di Jakarta pada usia hampir 88 tahun akibat sakit tua. Selama hidupnya ia tidak pernah menikah.
Diantara riwayat pekerjaan beliau adalah sebagai berikut:
1.      Guru Bahasa Belanda di SD Islam swasta di Pekalongan
2.      Wartawan berita kota dari Surat Kabar berbahasa Belanda “Het Noorden” di Semarang tahun 1938,
3.      Klerk di Cosultatie Bureau der Afdeling Nijverheid voor Noord Midden Java, Departement Ekonomische Zaken, 1939-1942
4.      Sekretaris Keizai Bucho (Kepala Bagian Ekonomi) Kantor Gubernur Jawa Tengah, 1943.

5.      Pegawai Rikuyu Sokyoku (Jawatan Kereta Api Jawa Tengah Utara) di Semarang, 1943-1948.
6.      Sekretaris Panglima Angkatan Laut Republik Indonesia, 1945-1946
7.      Ajudan III, kemudian Ajudan II Presiden Republik Indonesia 1946-1948.
8.      Pegawai Departemen Luar Negeri Republik Indonesia, 1969 – 1979.
9.      Diperbantukan pada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan sebagai Direktur Jenderal Urusan Pemuda dan Pramuka (Dirjen Udaka) Departemen P&K, 1966-1968.
10.  Diangkat menjadi Duta Besar Republik Indonesia pada Tahta Suci di Vatikan, 1969-1973.
11.  Direktur Protokol Departemen Luar Negeri merangkap Protokol Negara, 1973-1974
12.
12.  InspekturJenderal Departemen Luar Negeri dan selama 16 bulan, merangkap Direktur Protokol dan Konsuler Departemen Luar Negeri, merangkap Kepala Protokol Negara, 1974.
13.  Pensiun sebagai Pegawai Negeri Sipil, golongan IVe.

Sementara pengalaman berorganisasi beliau adalah sebagai berikut:
1.      Pemimpin Pandu dan Pembina Pramuka, 1934-196.
2.      Anggota Partai Politik, 1938 – 1942
3.      Kepala Sekolah Musik di Semarang, sebagai tempat penanaman, penyebaran, dan pengobaran semangat kebangsaan Indonesia, dan sebagai gerakan penyebaran semangat melawan Jepang dan kamuflase gerakan subversi melawan Jepang, 1942-1945
4.      Anggota AMKRI (Angkatan Muda Kereta Api Indonesia) di Semarang, 1945.
5.      Anggota BPRI (Badan Pemberontak Rakyat Indonesia) Jawa Tengah, 1945.
6.      Anggota redaksi majalah ‘Revolusi Pemuda’ 1945-1946.
7.      Gerilya, 1948-1949
8.      Ikut mendirikan dan bergerak sebagai pemimpin Pandu serta kemudian menjadi anggota Kwartir Besar Organisasi Persatuan dan Kesatuan Kepanduan Nasional Indonesia "Pandu Rakyat Indonesia", 28-12-1945 s.d. 20-5-1961
9.      Ikut mendirikan dan bergerak sebagai Pembina Pramuka, duduk sebagai anggota Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Andalan Nasional Urusan Latihan, 1961-1969
10.  Sekretaris Jenderal Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka, 1973 -1978, dan anggota biasa, 1978-2004.







Minggu, 12 Mei 2013
SANDI AMBALAN BRAWIJAYA



Kehormatan itu suci

Janganlah kurang amalmu dalam kesukaran

Tenanglah dalam bahaya

Katakanlah selalu dalam sebenarnya                                       

Janganlah sekali-kali setengah dua atau berarti dua

Sabda pandita ratu

Manusia itu manusia

Kaya atau miskin adalah keadaan lahir

Kita mengukur orang dengan ukuran batin

Siapa saja meskipun bagaimanapun

Adalah kawan kita

Karena-nya Putra-Putri BRAWIJAYA

Janganlah berbuat sesuatu

Yang dapat melukai hati

Atau menghinakan orang lain

Lebih baik mati dengan hormat

Daripada hidup dengan nista

Dalam keadaan bagaimana pun juga

Pancarkan kejayaan dan kebanggaan

Dalam kerendahan jiwa yang berguna

Dan janganlah tampak pada lahirmu akan isi hatimu

Pemuda setia adalah orang yang sopan dan perwira

Putra Brawijaya berkarya dan bersaudara kepada sesama

Tiada beda antara yang lebih dan yang kurang

Patriot bangsa yang setia adalah jiwa putra BRAWIJAYA

Renungkanlah kata-kata sandi Ambalan kita

Satya Bhakti, Darma Bhakti

Sandi Ambalan BRAWIJAYA
Rabu, 08 Mei 2013
aplikasi
 morse code 
(4shared)


aplikasi
untuk semaphore, morse, braille, dan lain-lain
(4shared)

Kompas dan Arah Mata Angin

Ada berapa arah Mata Angin ?

Ada yang menjawab bahwa arah mata angin itu ada 4, ada yang menjawab 8 bahkan 16 arah mata angin, itu semua benar. Ada 3 arah mata angin yaitu : Primer, Skunder dan Tersier.
  • Arah Mata Angin Primer yaitu 4 arah mata angin utama yang terdiri dari Timur, Barat, Utara, Selatan
  • Arah Mata Angin Skunder yaitu telah ditambah 4 arah mata angin laiya, seperti Barat Daya, Barat Laut, Timur Laut, Tenggara 
  • Arah Mata Angin Tersier yang sangat jarang di sebut adalah penambahan 8 arah mata angin lainya yakni Timur Timur Laut (TTL) cara membacanya : ambil 1 nama arah mata angin primer seperti T, B, U, S baru sebut arah mata angin skundernya misal barat daya. Jadi arah diantara Barat dan Barat Daya di sebut dengan arah BBD (Barat Barat Daya)

Apakah itu Kompas ? 

Kalau sudah tau arah mata angin, kompas sangat erat dengan istilah itu. Karena kompas adalah alat untuk menentukan atau mencari arah mata angin.

Siapa yang menggunakan Kompas ?

Banyak aktivis yang menggunakan kompas, mulai dari tentara, pramuka, petuaalang, nahoda, pilot, pengembara dan lain sebagainya sesuai dengan fungsi kompas itu sendiri 

Apa saja bagian - bagian Kompas ?

(Hanya diurai secara umum, secara detail akan di urai kemudian)
  • Dial, adalah angka - angka yang terdapat pada bidang kompas
  • Visir, adalah alat bidik yang merupakan indikator sasaran, berupa benang halus dengan arah vertikal untuk membidik sasaran tembak
  • Tutup Dial, Berbentuk garis dengan sudut 45 derajat untuk mempermudah menentukan arah mata angin lainya jika salah satu arah mata angin telah di ketahui
  • Gantungan Kompas, gunanya untuk pengait ketika kompas tidak di gunakan serta dapat pula dipakai meletakkan ibu jari saat membidik sasaran.
  • Kaca Pembesar, untuk melihat secara detail angka pada dial

Bagaimana cara menggunakan Kompas ?

 (Sederhana)
  • Letakan kompas pada sebuah bidang datar atau juga boleh di pegang dalam keadaan statis oleh si pembidik
  • Tentukan Objek sasaran tembak dengan visir, kemudian turunkan kaca pembesar untuk melihat secara detail angka yang tepat di garis visir
  • Catat Hasil bidik yang di sebut dengan Check Poin

Apakah rumus sasaran balik Kompas ?

Rumus sasaran balik kompas, atau sering di sebut dengan istilah back azimuth diperuntukan untuk mengetahui hasil sasaran balik kompas (back reading) dari check point yang merupakan posisi si pembidik. dan untuk mencari posisi si pembidik tersebut dapat kita gunakan rumus :
  • JIka lebih dari 180 derajat maka di kurangi dengan 180 derajat
  • JIka kurang dari 180 derajat maka di tambah 180 derajat
JIka pas 180 derajat maka di tambah atau di kuragi hasilnya akan sama yakni 0/360 derajat.

Bagaimana mengetahui arah mata angin tanpa menggunakan Kompas ?

Ada banyak cara sebenarnya, namun kita posting dalam materi terpisah nantinya :
  • Dengan menggunakan rasi bintang
  • Bayangan Tongkat
  • Gejala Alam dan Hukum Ilmu Pengetahunan

Jenis Tenda Untuk Berkemah


Bivak

Bivak atau lebih sering dikenal dengan nama Tenda Darurat atau Tenda Sederhana sering dipakai pada saat perkemahan di alam bebas atau kegiatan praktek bertahan hidup di alam bebas (survival). bahan yang digunakan lazimnya adalah ponco (jas hujan) yang biasa kita pakai pada saat berkendaraan roda 2 di kala hujan, atau boleh juga di buat dengan reranting pohon dan lain sebagainya dengan cara yang sederhana serta menjadikan tenda camping ini tempat berlindung sementara/harian.



Tenda Dome

Sesuai dengan namanya, tenda camping berikut ini berbentuk seperti lingkaran dan unik dengan berbahankan    Parachut Nylon dan Fiber Frame sebagai tiang penyangga dan dilengkapi dengan cyber tent atau lapisan luar yang tentunya tahan air. 



Tenda Dome dapat di didirkan cukup oleh 1 orang saja pada dasarnya, ukuran tenda ini juga beragam mulai dari tenda perorangan, 2 orang bahkan untuk tenda beregu. 

Tenda Pramuka/Tenda Pleton

Disebut tenda Pramuka, karena tenda camping yang satu ini sering dipakai untuk berkemah oleh anggota pramuka, bentuknya standar namun lebih sulit dalam mendirikanya, artinya akan sangat sulit jika dikerjakan oleh 1 orang. Namun dilain sisi, tenda ini memiliki kekuatan yang baik dan cukup untuk menampung personil dalam ukuran regu. 





Tenda Pramuka ini juga ada dalam ukuran besar bahkan 1 pleton, hingga ada yang menyebutnya dengan nama tenda pleton. 
 

Jumat, 03 Mei 2013
Materi 
PRAMUKA Lengkap
(4shared)

PERMAINAN Dalam PRAMUKA



1.       REBUT DAN RAMPAS
Peralatan             : Tongkat atau sapu lidi untuk tiap anak
Jumlah pemain : bebas
Waktu                  : 10 menit
Tujuan                 : Melatih kecekatan & Melatih kesetiakawanan
Unsur hiburan
Semua anak membentuk lingkaran dengan jarak kira-kira 1 meter. Semakin ahli, jaraknya dapat semakin jauh. Tiap anak memegang tongkatnya hingga berdiri tegak di lantai. Bila ada perintah “ya” tiap anak harus melepaskan tongkatnya dan cepat-cepat menangkap tongkat teman di sebelah kanannya. Bila tongkat itu sudah keburu jatuh, maka ia dikeluarkan. Permainan ini sangat menyenangkan dan dapat bervariasi. Jarak antar anak dapat diperbesar bila anak-anak sudah mampu, perintah dapat berupa “kiri” atau “kanan”. Bila ingin permainan lebil lama, maka setelah jatuh 3 kali baru dikeluarkan.

2.       PETANI DAN PENCURI
Peralatan               : Karet gelang atau tali, kantong kacang, atau potongan kain     
  atau agar kelihatan sungguhan, sebuah apel.
Jumlah pemain       : bebas
Waktu                   : 8-10 menit      
Tujuan                   : Melatih kecepatan
Unsur hiburan
Anak-anak membentuk lingkaran dan seorang anak, yang jadi pencuri disuruh keluar  ruangan. Selagi ia diluar, seorang anak ditunjuk sebagai petani. Sebuah benda ditaruh di tengah lingkaran. Pencuri tadi datang dan berjalan diluar lingkaran. Ia boleh memasuki lingkaran dari mana saja dan mencuri benda itu. Petani harus menangkapnya pada saat pencuri menyentuh benda tersebut. Pencuri itu harus lari keluar dari lingkaran lewat jalan masuk tadi dan ia selamat bila ia dapat keluar tanpa tertangkap. Bila ia tidak tertangkap, maka petani itu harus jadi pencuri dan dipilih petani baru..

3.       ARUNG  JERAM
      Tujuan :
a.       Kerja sama tim.
b.       Kekompakan regu.
c.       Yang kuat membantu yang lemah.
d.       Menetapkan bersama trategi manajemen secara tepat.
e.       Menempatkan diri saat bertindak/ menjalankan tugas.
Alat :
a.       Tali besar ( diameter 4-5 cm/ seukuran tali Perahu ).( panjang tali sesuaikan dengan anggota regu yang bermain. )
b.       Kedua ujung tali di ikat dengan kuat.
Pelaksanan :
a.       Semua anggota regu duduk melingkar dengan kedua kaki menjulur (selonjor) ke dalam lingkaran.
b.       Tiap anggota regu kedua tangannya memegang tali, jarak antar anggota regu 0,5 – 1 meter. Jarak semakin rapat semakin baik.
Peraturan :
a.       Semua anggota regu berupaya untuk berdiri secara bersama-sama.
b.       Saat mencoba berdiri, kedua kaki/ lutut tidak boleh ditekuk ( Tetap Lurus )
c.       Setelah dapat berdiri bersama, kemudian berupaya duduk bersama kembali.
d.       Diupayakan jangan ada peserta yang terjatuh.
4.       STICK GOYANG
Tujuan :
a.       Menjalin Kerja sama dan toleransi antar anggota.
b.       Belajar saat menerima dan kapan harus memberikan kesempatan kepada yang lain.
c.       Berlatih menghadapi segala rintangan atas asas kebersamaan.
Alat :
a.       Tali Pramuka/ boleh rafia. Sejumlah peserta.
b.       Tongkat/ Balok/ papan kayu/ Bambu . Panjang ( 2- 3 meter ) Diameter bebas.
c.       Aneka Halang rintang.
Pelaksanaan :
a.       Tiap anggota regu berhak memegangi utas tali . boleh sebelah kanan atau kiri
b.       Ditengah tarikan utas tali, diletakkan balok/ bambu dengan tali dalam kondisi kencang.
c.       Regu Menempuh suatu perjalanan penuh rintangan dengan jarak bebas.
d.       Regu dengan waktu tempuh tercepat dan balok/ bambu tidak pernah jatuh itulah yang terbaik
e.       Rintangan dapat dibuat sedemikian rupa, sehingga perjalanan membawa balok/ bambu nampak penuh tantangan. ( Melebar, menyempit, lompat, naik dan turun)
5.       BAUT BARISAN
Tujuan :
Agar seluruh peserta bisa berkenalan lebih jauh, fisik maupun sifat-sifat mereka, sekaligus melatih mereka bekerjasama dalam kelompok.
Langkah-langkah :
a.       Peserta di bagi dalam 2 kelompok yang sama banyak (bila jumlah peserta ganjil, seorang pemandu bisa masuk ke dalam salah 1 kelompok).
b.       Pemandu menjelaskan aturan permainan sebagai berikut :
1.       Kedua keompok akan berlomba menyusun barisan. Barisan disusun berdasarkan aba-aba pemandu :tinggi badan, panjang rambut, usia dst.
2.       Pemandu akan menghitung sampai 10, kemudian kedua kelompok, selesai atau belum, harus jongkok.
3.       Setiap kelompok secara bergantian memeriksa apakah kelompok lawan telah melaksanakan tugasnya dengan benar.
4.       Kelompok yang menang adalah kelompok yang melaksanakan tugasnya dengan benar dan cepat ( bila kelompok dapat meyelesaikan tugasnya sebelum hitungan ke 10 mereka boleh langsung jongkok untuk menunjukkan bahwa mereka telah selesai melakukan tugas).
c.       Sebelum pertandingan di mulai bisa dicoba terlebih dahulu untuk memastikan apakah aturan mainnya sudah dipahami dengan benar.

6.       BERCERMIN
Latihan yang menyenangkan ini digunakan untuk mendiskusikan perasaan dan sikap dalam menuntun dan mengikuti orang lain. Acara sore yang baik.
      Prosedur :
a.       Setiap peserta memilih pasangannya dan berdiri berhadapan dengan tangan ke atas dalam jarak kira-kira sejengkal. Mereka menirukan gerak pasangannya, layaknya sebuah cermin, demikian bergantian sesuai dengan keinginan mereka.
b.       Untuk putaran kedua, pasangan meneruskan bercermin, tapi kali ini kedua tangannya bersentuhan dengan lembut.
c.       Pada putaran ketiga, mintalah mereka merapatkan tangan dengan kuat, dan melanjutkan menuntun mengikuti bergantian.